Skip to content
Jejak Panorama
Menu
  • TIPS
  • UMUM
  • WISATA KULINER
  • EDUKASI
  • EVENT
  • FIKSI
  • FILM
  • HOTEL
  • KAMPUS
  • OTOMOTIF
  • LIFESTYLE
  • SKINCARE
  • TEKNOLOGI
  • WISATA TEMPAT
Menu

Taman Mayura Lombok sebagai Simbolisasi Kerukunan Umat Beragama

Posted on 21 Desember 201815 Juli 2022 by Muhammad Dzikrullah
http://www.lomboksociety.web.id
Pulau Lombok sebagaimana yang kita kenal merupakan pulau dengan mayoritas penduduk beragama islam. Meskipun demikian masyarakat lombok tidaklah serta merta melupakan sejarah nenek moyang mereka. Banyak situs-situs berharga yang juga terdapat di pulau Lombok seperti postingan saya sebelumnya adalah Taman Narmada: Taman Bersejarah yang Konon Katanya Bikin Awet Muda, nah kali ini saya akan menjelaskan salah satu taman atau pura yang terdapat di Pulau Lombok. Uniknya taman ini merupakan salah satu simbolisasi kerukunan umat beragama yang ada di Pulau Lombok. Hal ini pun patut kita ambil hikmah dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
 
            Pada suatu kegiatan yaitu Lombok Youth Camp (LYC) terdapat suatu agenda yaitu site visit, nah kali ini rombongan saya berkesempatan untuk mengunjungi Taman Mayura ini. Untuk teman-teman yang penasaran apa itu Lombok Youth Camp teman-teman bisa klik Lombok Youth Camp: 9 Nilai-Nilai Rahmatan lil Alamin sebagai Konsep Perdamaian dan juga Lombok Youth Camp: Ikrar Persatuan Berbalut Keberagaman. Taman Mayura ini terletak di Kota Mataram, teman-teman cukup membayar tiket masuk senilai Rp.5000,- saja per-orang dan biaya parkirnya pun gratis. Banyak para masyarakat berkunjung kesini untuk memancing ikan karena terdapat kolam besar ditengah taman tersebut ataupun juga bisa sekedar berolah raga.
 
             Taman Mayura ini juga terdapat banyak pohon manggis dan mangga disekitar taman. Kita pun bisa merasakan nuansa sejuk dan keindahan taman di tengah-tengah hiruk pikuk kota Mataram. Taman ini memiliki kisah sejarah yang panjang hingga menjadi tempat pariwisata budaya saat ini. Secara garis besar taman ini dahulu merupakan sebuah kerajaan Hindu di tanah Lombok. Dahulu taman ini bernama taman Klepung, namun kini taman ini pun telah berubah menjadi Taman Mayura. Pemandu wisata kami pada saat itu menjelaskan terdapat beberapa ruangan yang ada di Taman tersebut diantaranya yaitu Balai Serba Guna yag digunakan untuk kegiatan bakti sosial dan seni. Kemudian balai Perereman yaitu tempat peristirahatan. Kemudian ada Balai Logik yaitu irigasi kerajaan dan Balai Kambang yang terletak ditengah-tengah kolam sebagai tempat sidang perdata dan perdana.
            Menariknya lagi taman Mayura ini dapat dikatakan juga sebagai simbolisasi kerukunan umat beragama di Pulau Lombok. Mengapa demikian? Terdapat kisah persahabatan antara raja Hindu Lombok kala itu dengan Raja muslim Pakistan. Jika kita melihat di sekitar Balai Kambang yang terdapat di tengah kolam kita akan melihat beberapa patung disana. Salah satunya adalah patung raja pakistan tersebut. Patung tersebut dibuat untuk memberi penghargaan atas kisah persahabatan mereka dan saran yang diberikan oleh raja Pakistan agar sang Raja memelihara burung Merak. Dari sini kita tahu bahwa kerukunan umat beragama telah ada sejak beratus tahun lalu. Jadi tidak ada alasan lagi untuk kita untuk saling intoleran terhadap agama lainnya. Karena para raja terdahulu pun telah mencontohkan sikap saling toleransi satu sama lain.
            Terdapat sebuah Pura yang bernama Pura Jagatnatha, pura ini merupakan tempat peribadahan bagi umat hindu. Asal teman-teman tau kelepuk sendiri memiliki arti yaitu mata air sedangkan Mayura memiliki makna Burung Merak. Itulah sebabnya mengapa taman ini dinamakan Taman Mayura. Begitulah bagaimana pengalaman saya ketika mengunjungi taman ini. Semoga kita bisa mengambil nilai-nilai moral dari kisah persahabatan kedua raja tersebut. Jangan pernah lupakan semboyan kita yaitu unity in diversity. Karena dengan bersama dalam perbedaan itu adalah rahmat. 

3 thoughts on “Taman Mayura Lombok sebagai Simbolisasi Kerukunan Umat Beragama”

  1. Anonim berkata:
    21 Desember 2018 pukul 11:45 am

    wah keren, sayang fotonya kurang banyak ya hehe

    Balas
  2. Ahmad Dzikrullah berkata:
    21 Desember 2018 pukul 12:48 pm

    Hehehe.. iya.. sayangnya Ndak sempat foto waktu itu ., Jadinya nggak banyak yang bisa ke ambil gambar

    Balas
  3. Ping-balik: Ngejot, Wujud Nyata Toleransi Beragama di Pulau Bali - JEJAK PANORAMA

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tapak Jejak

Halo Semua! Selamat datang di jejakpanorama.com. Blog ini berisi tentang tempat-tempat yang pernah saya kunjungi, rekomendasi staycation, kuliner, dan berbagai informasi menarik lainnya.

Yuk dukung dan support saya jika konten atau tulisan saya bermanfaat ya!

Kamu bisa dukung saya di sini https://trakteer.id/dzik_jp/link

Terima kasih.

JEJAK POPULER

Contact us

Jika ingin bekerja sama, silahkan hubungi saya ke alamat email berikut:

dzikrulahmad11@gmail.com

Tempat saya berlangganan website murah dan mudah Klik di sini, konsultasi lebih lanjut dapat menghubungi saya melalui akun sosial media yang tertera

Temukan Kami

Alamat Email 

dzikrulahmad11@gmail.com

Sosial Media
Instagram : @jejak_panorama @dzik_jp
Twitter  : @jejakpanorama

Daftarkan diri anda ke afiliasi bersama Involve Asia Klik link ini

Jejak Trip

  • BALI
  • MALANG
  • LOMBOK
  • BLITAR
  • JEMBER
  • JEMBRANA
  • PACITAN
  • BANYUWANGI
  • JOGJAKARTA
  • BATU

Menu

  • Beranda
  • Tentang
  • SITEMAP
  • Kontak
  • Portofolio
Banner Bloggercrony
Order peyek kacang
YUK ORDER PEYEK KACANG DI SINI!
© 2023 JEJAK PANORAMA | Powered by Superbs Personal Blog theme
Go to mobile version