Pernah gak sih kalian ngalamin ketika bangun telat padahal ada kuliah, otomatis jadi terburu-buru ke kampus dan semuanya jadi kacau gak terkendalikan. Nah kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika masa kuliah dulu dan pernah melakukan hal tersebut hingga berakibat fatal diakhirnya. Buat teman-teman yang membaca ini semoga bisa jadi pelajaran ya buat kita semua dan jangan tiru bagian yang tidak baiknya ya, hahaha.
Nasib anak kos, sebagai mahasiswa yang tinggal di kos-kosan mungkin pernah mengalami hal seperti ini. Ketika asik semalaman nongkrong di warung kopi, terlalu asiknya sampai aku pun melewati batas jam tidurku.
Aku tidur di atas jam 12 malam, pas gak sengaja lihat jadwal kuliah besok, eh ternyata ada jam kuliah pada jam tujuh pagi. Alhasil alarm pun aku atur mulai dari jam 06.00 pagi, kemudian mengantisipasi kalau-kalau tidak bangun pada jam tersebut, aku mengatur alarm lagi pada jam 06.15, 06.30, 06.45 dan seterusnya.
Yah, begitulah caraku agar tidak kebablasan bangun pagi, hahaha. Keesokan harinya aku pun terbangun, ku lihat HP-ku dan ternyata sudah jam 06.50. Seluruh alarm yang telah ku atur tidak mempengaruhi tidurku yang kelewat nyenyak. Apa yang akan teman-teman lakukan jika bangun jam pada 06.50 sedangkan ada jam kuliah pada jam 07.00 tepat? Apalagi, kuliahku pagi ini diajarkan langsung oleh dosen yang killer di kalangan mahasiswa. Alamat sudah!
Akhirnya tanpa pikir panjang, aku pun melakukan yang selagi bisa dilakukan, ke kamar mandi hanya sikat gigi dan membasuh muka saja, hahaha. Ambil barang seperlunya dan langsung berangkat ke kampus. Semua itu aku lakukan secara terburu-buru agar bisa sampai ruang kuliah tepat waktu. Semuanya jadi kacau balau, sudah datang ke kelas ngos-ngosan dan masuk kelas perkuliahan menjadi tidak nyaman. Bagiku, ketika melakukan hal terburu-buru akan selalu menghasilkan hal yang tidak baik diakhirnya. Semoga kali ini tidak terjadi apa-apa.
Untung saja, pada waktu itu dosen datang agak telat, selamat hidupku! Hari ini kuliahku berakhir pada jam 11.30 siang, ada dua mata kuliah yang bersambung tanpa jeda. Selesai perkuliahan, aku pun segera mencari warung makan terdekat. Rasa lapar yang tak terhankan sejak tadi pagi karena terburu-buru sampai lupa sarapan terlebih dahulu. Aku pun makan di warung terdekat, atau bisa dibilang juga salah satu warung langgananku, hehe.
Warung makan sambel ulek ini memiliki berbagai macam menu mulai dari ayam goreng, ikan lele, jamur, usus ayam, dan lain-lain. Apapun menu yang dipesan disini akan terasa enak jika dimakan dengan sambel ulek khas warung ini. Walaupun warung makannya sederhana tapi bagiku citarasanya istimewa. Selesai makan, aku memasukan tanganku ke saku celana mengambil dompet untuk membayar makanan yang sudah aku pesan.
Aku merasa seperti ada yang aneh, aku masih belum menemukan dompetku. Semua saku dan tas pun sudah ku periksa dan ternyata dompetku masih tidak ada, aku berkesimpulan bahwa dompetku tak terbawa pada saat ke kampus tadi dan tertinggal di kos.
Aku pun tak membawa uang sama sekali, makanan sudah terlanjur habis dan aku tak membawa uang, tidak ada yang bisa aku lakukan, kecuali harus berhutang terlebih dahulu kepada Ibu penjual, aku maju mundur menghampiri Ibu penjual tersebut. Antara iya dan tidak, dan Ibu itu melirik aneh pada tingkahku. Yasudahlah.. mau tidak mau harus bilang hutang dulu.
“Ibu..” Panggilku pelan.
“Iya, total 15.500 ya dik” Ibu itu langsung menyebut harga pesananku.
“Eh, Bu.. kok sudah nyebut totalan aja, Bu, hehehe” Jawabku setengah kaget.
“Gini Bu.., anu Bu..” Sekali lagi, mulutku kelu mau berbicara.
“Gini apa, anu apa.. mau bayar pake harta gono gini maksudnya, Dik?” balas Ibu tersebut.
“Eh, bukan begitu Bu.. saya mau berhutang dulu ya Bu, Dompet saya ketinggalan..” jawabku agak malu.
“Loh.. Kok, bisa begitu, Dik. Dimana dompetnya, Dik?” Ibu penjual bertanya heran.
“Hehehe, maaf, Bu ya.. Besok pasti saya bayar”
“Iya sudah, kalo gitu.. Jangan lupa ya dik”
“Siap, Bu”
Aku langsung berbalik badan dan tanpa sengaja mataku tertuju ke arah pojok kanan atas etalase menu makanan, di sana terdapat sebuah tempelan stiker dengan gambar titik hitam putih yang tak beraturan dan terdapat di atas titik-titik tersebut sebuah tulisan Gopay.
“Ibu, disini bisa bayar pakai Gopay ya buk?”. Tanyaku pelan.
“Iya, Bisa pakai scan QR”
“Iya, QR!”
Untung saja aku membawa HP-ku, aku paling tidak bisa lepas dari HP-ku, walau dalam keadaan terbur-buru pun HP menjadi satu-satunya yang selalu aku ingat dan ku bawa selalu.
Kemudian ku keluarkan HP-ku, aku buka aplikasi Gojek dan membuka aplikasi Gopay. Aku buka scan dan aku arahkan ke arah kode QR.
“Ibu, tagihan saya sejumlah Rp15.500 ya, Ibu. Ini sudah saya bayar lewat Gopay ya, Bu”. Jawabku sumringah.
“Oh, ndak jadi hutang toh? Iya dik.. sudah ibu terima ya bayarannya ya”
“Ok, Bu. Terima kasih, Bu ya”
“Nggeh, sama-sama, Dik” Jawab Ibu dengan tersenyum.
Akhirnya aku pun pergi dari warung tanpa menaruh hutang kepada Ibu. Iya, memiliki tanggungan hutang pada orang lain, terasa tidak nyaman karena akan membuat kita teringat terus dan justru takut terlupa di kemudian hari. Untung saja, ada QR jadi bisa bayar menu makanan dengan cara non-tunai menggunakan Gopay .
Kisah di atas mungkin sebagian besar dari kalian pernah mengalami. Adanya fitur pembayaran menggunakan QR pada Gopay benar-benat memudahkan kita melakukan transaksi non-tunai. Sebelumnya, apakah teman-teman tahu apa sih sebenarnya QR itu dan apa saja yang bisa kita lakukan dengan QR?. Yuk simak lebih lanjut lagi ya.
Apa yang dimaksud dengan QR Code?
Berada di era digital seperti ini, QR meruapakan bukan sebuah hal yang asing lagi bagi kita semua, QR bisa kita temukan di berbagai barang dan tempat mulai dari produk kemasan, bukti pembayaran, tiket pemesanan hingga di warung makan.
Adanya QR ini justru mempermudah kita melakukan pembayaran ssecara non-tunai. Alhasil transaksi yang kita lakukan akan semakin cepat dan mudah melalui dompet digital yang kita miliki. Namun, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan QR itu? Apa hal-hal yang bisa kita lakukan dengan QR pada saat ini?
Istilah QR adalah singatkan dari “Quick Response” atau biasa disebut sebagai kode matriks atau barcode yang berbentuk dari dua dimensi yang mana kode tersebut dapat dipindai dan dicerna dengan cepat dan mudah. QR code ini dikembangkan oleh Danso Wave, sebuah perusahaan jepang yang dirilis pada tahun 1994.
Adanya QR code ini akan memudahkan kita dalam pemindaian kode agar dapat menyimpan data menjadi lebih mudah baik secara vertikal maupun horizontal.
Dalam pembagiannya, QR code ini terbagi menjadi dua jenis bagian, yaitu Static QR Code dan Dynamic QR Code. Static QR Code adalah QR code yang merupakan sebuah tautan link yang akan mengarahkan kita ke halaman yang sama dan bersifat tetap. Sedangkan Dynamic QR Code adalah sebuah link tautan yang akan mengarahkan kita menuju page lainnya sehingga dapat diubah-ubah.
Saat ini, Indonesia memiliki standarisasi QR Code yang bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat. Dengan adanya QRIS atau Quick Response Indonesian Standart yang merupakan buatan dari Bank Indonesia, memudahkan kita untuk melakukan transaksi apapun yang telah ditentukan dengan menggunakan QR Code.
Nah buat teman-teman yang belum pernah nyobain bertransaksi menggunakan QR Code ini melalui Dompet digital, Yuk cobain sekarang juga karena segala transaksi yang kita lakukan melalui dompet digital ini akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Apa saja yang bisa kita bayarkan dengan menggunakan QR Code dengan Gopay?
Sebenarnya teman-teman bisa melakukan pembayaran apa saja secara non-tunai dengan menggunakan QR jika di tempat pembayaran tersebut terdapat QR Code-nya. Seperti di Warung Makan, Foodcurt, Mall, dan toko-toko lainnya. Bagi teman-teman yang ingin membayar dengan Gopay, teman-teman hanya bisa membayar atau melakukan transaksi pembelian dengan maksimal harga Rp300.000 ya.
Sumber : Google
Bagaimana melakukan transaksi dengan QR Code menggunakan Gopay?
1. Yang pertama dan yang paling utama adalah aktifkan terlebih dahulu data internet teman-teman sekalian, hehehe.
2. Buka aplikasi Gojek, jika belum punya silahkan download terlebih dahulu di Play Store ataupun Apps Store.
3. Pastikan Gopay teman-teman sudah terisi saldo yang sesuai dengan jumlah pembayaran yang akan dilakukan. Jika belum punya silahkan melakukan topup saldo terlebih dahulu di supermarket terdekat ataupun mitra Gopay yang ada.
4. Ketika sudah muncul aplikasi Gopay di layar smartphone teman-teman, silahkan klik bagian “Bayar”
5. Nah, asal kamu tahu, pembayaran menggunakan QR code ini juga tidak dikenakan biaya admin.
6. Arahkan kamera scan yang ada di HP-mu ke QR code pemilik warung dan yang lainnya.
7. Masukan nominal jumlah tagihan yang harus kamu bayarkan.
8. Masukan nomor PIN-mu sekali lagi.
9. Kemudian akan ditampilkan jumlah pembayaran yang harus kamu bayarkan supaya tidak ada kesalahan dalam teknis pembayaran
10. Klik bayar, dan saldo Gopaymu pun sudah terkurangi untuk melakukan pembayaran nontunai tersebut.
Rasanya berada di era digital ini menjadikan segala sesuatu menjadi lebih mudah dan instan, ketika yang dahulunya kita melakukan pembayaran secara manual. Namun, kini terdapat banyak inovasi baru sehingga kita dapat melakukan pembelian dengan sistem pembayaran semakin cepat dan mudah.
Di samping itu juga, adanya QR code ini membantu para wirausahawan baik dalam UKM ataupun UMKM agar semakin berkembang dengan melakukan sistem transaksi lebih cepat dan mudah. Kamu sudah transaksi pake QR code belum? Aku sudah nih, kamu kapan?
Sumber:
www.jaringanprima.co.id
www.kumparan.com
www.driver.go-jek.com
Baca Juga: Banyak Kejutan DANA di Tahun 2020, Yuk Download Aplikasinya Sekarang Juga
Pembayaran apa aja makin cepet ya kak hihihi
Ikut deg-degan bacanya, udah takut telat ke kampus, masih lupa bawa dompet segala, ya..hihi. Untung bisa bayar pakai gopay dengan scan QR yaa…selamat-selamaat… 😀