Peran Babinsa dan PKK, Mencegah Stigma Negatif OYPMK

NLR Indonesia hadir kembali menjangkau lebih banyak peserta dalam mengedukasi dan menangkal stigma negatif terhadap Orang yang pernah mengidap Kusta (OYPMK). Bersama Ruang Publik KBR, mengundang berbagai narasumber untuk mengedukasi lebih banyak audiens untuk menggaungkan semangat kepedulian terhadap OYPMK. Setelah sebelumnya mengundang narasumber dari berbagai bidang seperti kesehatan, sosial dan lingkungan. Maka kini Ruang Publik KBR mengundang narasumber dari Babinsa dan PKK.

Gaungkan Kusta bersama Babinsa dan Kusta

Kali ini Ruang Publik KBR mengundang Bapak Kapten Inf Shokib  Setiadi sebagai Positer Kodim 0712 Tegal dan Ibu Elly Novita, S.KM, MM sebagai wakil ketua Pokja 4, TP PKK Kabupaten Tegal. Webinar yang dilakukan secara online tersebut mengusung tema Gaungkan Kusta bersama Babinsa dan PKK.

Dalam webinar tersebut, Bapak Sokhib menjelaskan bagaimana peran Babinsa sebagai bentuk kepeduliannya terhadap OYPMK. Salah satu hal yang dilakukan adalah selalu mendampingi para OYPMK dan memantau setiap daerah yang terjangkit penyakit kusta. Selain itu Babinsa juga memiliki peran aktif dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada OYPMK dan mendampingi mereka agar bisa termotivasi untuk cepat sembuh.

Ibu Elly juga mendukung sepenuhnya untuk selalu mendampingi dan memberikan kepedulian kepada OYPMK. Sebagai tokoh di desa setempat, Ibu Elly juga turut mengajak warga setempat untuk mendukung dan mendampingi OYPMK untuk kesembuhannya. Kesadaran ini perlu dilakukan seluruh pihak dari masyarakat hingga berbagai instansi terkait. Sehingga OYPMK tidak merasa disudutkan apalagi mendapat stigma yang kurang baik dari warga sekitar.

Cara mengedukasi masyarakat pun dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya seperti yang dilakukan di desa kediaman Ibu Elly. Dengan menyelenggarakan Event Roadshow Kusta oleh NLR Indonesia, perkumpulan ibu-ibu hadir memadati lapangan untuk ikut kampanye peduli terhadap  OYPMK. Melalui rentetan acara seperti senam bersama, dan edukasi kusta seluruh peserta menjadi tahu tetang penyakit kusta tersebut.

Pada sesi tanya jawab, banyak audiens yang menanyakan berbagai hal seputar penyakit kusta. Salah satu hal menarik adalah masih banyak informasi-informasi hoax terkait kusta yang ada di masyarakat. Maka Ibu Elly sendiri mengatakan kita harus mempunyai berbagai macam strategi untuk menjelaskan dan menangkal informasi hoax tersebut di masyrakat.

Langkah Selanjutnya Mencegah Stigma Negatif OYPMK

Sampai saat ini masih ada beberapa orang yang mengidap Kusta yang mendapat perlakuan yag kurang baik. Tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap mental dan kondisi psikologi pengidap kusta tersebut. Maka saling mengedukasi satu sama lain, dan memberi dukungan kesembuhan kepda OYPMK agar mereka tetap semangat menjalani pengobatan. Melalui hal tersebut kita pun meyakini bahwa OYPMK pun bisa sembuh.

Melalui kegiatan yang dilakukan Ruang Publik KBR bersama NLR Indonesia ini membuat banyak orang tersadar dan teredukasi dengan baik kepada stigma negatif terkait penyakit kusta. Maka masyarakat Indonesia yang sebelumnya masih kurang paham, bisa lebih mengetahui secara lengkap tentang penyakit kusta ini melalui Ruang Publik KBR.

Harapannya semoga akan lebih banyak lagi para pihak dan instansi yang peduli dan juga memberi dukungan kepada OYPMK. Menyebarkan informasi positif melalui tulisan juga dapat kita lakukan agar semakin banyak pihak yang tersadar dan peduli serta memberikan dukungan kepada OYPMK di Indonesia.

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

9 thoughts on “Peran Babinsa dan PKK, Mencegah Stigma Negatif OYPMK”

  1. Kebetulan kemarin aku juga ikut webinar ini kak. Dan emang sepenting itu ya edukasi masyarakat terkait kusta. Apalagi stigma negatif soal kusta masih jadi PR banget nih.

  2. Senang sekali karena adanya edukasi yang masif dan dukungan yang nyata untuk para sahabat OYPMK. Karena yang terpenting adalah perhatian dan arti dari eksistensi mereka di lingkungan tempat mereka tinggal.

  3. Aku inget dulu pernah baca tentang sejarah orang-orang yang menderita kusta dan dikucilkan, dibuang ke pulau gitu. Kasihan sekali. Intinya emang penting banget ya ada edukasi terkait kusta, biar masyarakat juga bisa support OYPMK dan menghilangkan stigma negatif kusta

  4. Kusta memang butuh banyak sosialisasi terus-menerus karena kehadirannya membuat stigma buruk di masyarakat meski sebenarnya tidak seburuk yang ada di pikiran sebagian orang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version