Indonesia memiliki kawasan hutan yang terbentang luas dari ujung barat sampai timur Indonesia. Hutan, sebuah anugrah bagi umat manusia. Banyak manfaat yang kita peroleh dari hutan, mulai dari sumber oksigen bagi manusia, sumber pangan manusia, mencegah terjadinya bencana alam seperti longsor, dan berbagai manfaat lainnya. Sayangnya, hutan yang kita punya sebagai aset berharga bagi manusia ini tidak berkembang baik untuk generasi selanjutnya. Salah satu polemik yang sering menjadi permasalahan saat ini adalah Karhutla atau kebakaran hutan dan lahan yang kerap kali terjadi di kawasan hutan Indonesia. Bagaimana karhutla bisa terjadi, bagaimana dampak yang diberikan bagi manusia kedepannya?
Hutan dan Lahan Gambut
Karhutla sering terjadi di lahan kering hutan gambut. Tanaman merambat yang ada di hutan ini sering kali menyebar dengan cepat jika terjadi kebakaran hutan. Gambut memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah mengurangi bencana alam banjir dan kemarau. Gambut memiliki daya serap air yang cukup besar, dapat diketahui gambut mampu menahan atau menyerap air hingga mencapai 2 sampai 6 kali dari berat gambut itu sendiri. Inilah yang menjadi peran penting gambut dalam mencegah terjadinya banjir di Indonesia.
Peran lainnya adalah dapat menjadi sumber perekonomian masyarakat sekitar lahan gambut. Gambut jika dikelola dengan baik maka akan mampu menjadi sumber pangan masyarakat dan sumber perekonomian bagi masyarakat sekitar lahan gambut. Hutan Gambut juga memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati hutan gambut, terdapat berbagai jenis fauna di hutan gambut yang berfungsi sebagai ekosistem hutan gambut. Gambut juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup besar, disinilah hutan gambut berperan sebagai penjaga perubahan iklim dunia. Jika hutan gambut dikeringkan dan hilang fungsinya sebagai penyerap karbon, karbon akan terlepas dan menjadi penyebab emisi gas karbon dunia.
Peristiwa Karhutla yang Pernah terjadi di Indonesia
Pada tahun 1997 sampai 1998 terjadi karhutla yang cukup besar di Indonesia, sudah lebih dari 24 provinsi di Indonesia terjadinya kebakaran hutan. Hal ini berdampak buruk bagi manusia yaitu lebih dari 11,7 juta hektar terbakar. Lebih dari 20 juta orang terkena dampak kebakaran hutan tersebut mulai dari gangguan pernapasan hingga pencemaran air secara langsung dan tidak langsung. Asap yang dihasilkan pun turut mengganggu negara-negara tetangga Indonesia.
Kebakaran hutan hebat lainnya terjadi pada tahun 2015, kebakaran hutan terjadi lebih dari 32 provinsi di Indonesia. Lebih dari 2,6 juta lahan gambut terbakar. Hal ini pun berdampak besar bagi lingkungan, mulai dari emisi gas karbon, penutupan sekolah sekitar lahan yang terbakar, hilangnya satwa, pencemaran lingkungan, dan berbagai dampak lainnya. Melalui peristiwa tersebut, walaupun hutan gambut menjadi anugrah yang berharga bagi manusia, namun akan menjadi momok yang berbahaya jika kita tak mampu menjaganya.
Pencegahan dan Pengendalian Hutan Gambut
Maka dari itu, agar tidak terjadinya karhutla yang semakin besar lagi. Kita sebagai manusia memiliki peran dalam pencegahan dan pengendalian hutan gambut. Hutan yang semestinya dapat kita manfaatkan dengan baik, justru akan berakibat fatal nantinya jika tidak dijaga dengan baik. Berikut ini beberapa langkah yang dapat kita lakukan agar mencegah terjadinya karhutla di Indonesia.
1. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi akan bahayanya kebakaran hutan, pengamatan yang lebih intensif di titik hutan rawan kebakaran, dan merevisi undang-undang terkait perizinan di sekitar kawasan lahan gambut.
2. Proses pemadaman dapat dilakukan dengan cara pembuatan sekat bakar, pemadaman secara manual, water bombing dan teknologi modifikasi cuaca.
3. Penanganan Pasca Kebakaran dapat diupayakan dengan cara inventarisasi, monitoring dan evaluasi pasca kebakaran. Evaluasi kebijakan restorasi gambut, dan melakukan restorasi gambut bagi lahan yang telah terdegradasi.
Hutan Gambut di Indonesia begitu luas dan berperan penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Setelah kita pahami bagaimana kebakaran hutan bisa terjadi, dampak yang diberikan sampai upaya pencegahan yang dapat kita lakukan. Maka dari itu, marilah kita semua menjaga alam bersama TUFI (Team Up For Impact) dan keberlangsungan ekosistem hutan gambut di Indonesia agar kita dapat rasakan bersama manfaatnya hingga ke generasi selanjutnya.
“ga bahaya ta”
kreatif bgt bang hahah
Wah ternyata bahaya sekali
Miris aku tuh lihat banyak hutan yang terbakar sampai menimbulkan polusi kemana-mana. Bahaya dong!
Yo, bahaya seh. Makanya hati2 main api di hutan. Hehe. Jadi keinget berita yg di bromo, prewed pake flare terus jadi kebakaran.. sampai akhirnya wisatanya ditutup
ga bahaya ta, jadi ingat Bromo dan ah Bukit Teletubies yang waktu itu kunjungoi beneran kering.