Malam itu penuh dengan kesunyian, hembusan angin yang penuh akan kesedihan, langit pun diam membisu, tiada senyum sapa sang rembulan sedikitpun.. sungguh menyedihkan malam ini, aku terhanyut di kesunyian malam, seolah-olah malam menemaniku dikesendirianku. Jalan tampak sepi, hiruk pikuk kota metropolitan berhenti sejenak, tiada kebisingan dan keributan malam. Semua sunyi tiada seorangpun yang mengganggu,…
PKL Lombok [PART 1], Dilema antara Cinta, Ilmu dan Perjuangan
Alhamdulillahi, saya beserta teman-teman jurusan BSA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dapat melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kec. Kediri Kab. Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. PKL kami dimulai pada tanggal 16 Juli 2018, namun sejak tanggal 11 Juli 2018 Mahasiswa PKL sudah mulai berada di kawasan Pondok teresebut….
Cerpen: Metropolitan
Pernahkah kalian merasa ? Dikala senja menyapa, dikala mentari menyungging senyumnya dan ketika burung-burung berkicau dengan nyaringnya. Betapa indahnya bukan? Tentu .. tapi sayangnya tak pernah kurasakan hal seperti itu lagi, tak ada sapaan apapun disore hari, tak ada senyuman apapun dipagi hari, dan tak ada kicauan apapun di manapun aku berada. Yang ada hanyalah…
Cerpen: Cinta Suci Untuk Ukhty
Lantunan ayat cinta di ucapkan, menggetarkan hati stiap insan, menetesakan air mata keharuan, merasakan lezatnya iman, Fabi Ayyi alaairabbikuma Tukadziban ? maka nikmat tuhanmu yang manakah kau dustakan ? nikmatnya cinta, cinta yang bertasbih, bertasbih kepada tuhan, tuhan sang maha kasih, Sang maha cinta, mengasihi hambanya dengan berjuta-juta limpahan kasih,…
Puisi: Api
Api di mana api ?api yang dulu membara,kini membisu terhalang tempatkini hilang ditelan waktu Api di mana api ?temanilah benda-benda yang sembunyi dibalik abucarilah kayu bakar,bakarlah dengan segenap jiwamu yang mendalam Api di mana api ?percikan api yang menyala-nyalamenyemburkan semangat yang membaraOh Api Baca juga: Puisi: Sang Penakluk
Puisi: Sang Penakluk
Ku pejamkan mata Kuarungi dunia kegelapan Aku tak tau Akankah kubuka mata ini Aku tak tau Jalan apa yang kupilih nanti Aku tak mau ambil resiko Kubuka mata perlahan-lahan Terpancar percikan cahaya Kututup mataku lagi Ku tak sanggup membuka mataku Betapa silaunya sinar itu Ku tak tau, jalan apa yang akan kunpilih nanti Manjadi orang…
Cerpen: Rumah Idaman Sang Kakek
Kringg.. Kringg.. suara sepeda ontel melaju cepat, menandakan pengembaraan kami dimulai. Disebuah desa nan indah dipelosok Bali, ya Bali.Disini kampung melayu asli bali yang mayoritas muslim tapi menjadi minoritas di bali. Disinilah tempat kami tinggal, kami hidup berdampingan bersama yang lainya. Toleransi sangat dijunjung tinggi disini. Kami saling membantu, saling menolong satu…