Sebenarnya setiap orang itu memiliki kemampuan untuk menulis., siapapun kita, darimanapun asal kita, dari golongan manapun kita itu mempunyai kemampuan menulis pada diri kita masing-masing. Dan kegiatan menulis itu adalah kegiatan yang bisa dilakukan dikalangan manapun juga. seperti perkataan Syaikh Imam Ghazali :
“Bila engkau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”
Namun ada beberapa kesulitan atau problematika yang menghantui sebagian orang hingga merasa bahwa kegiatan menulis itu hal yang berat dan tidak mudah, sehingga membuat mereka enggan untuk menulis. Kebsulitan yang sering dihadapi para pemula itu adalah tidak adanya mental percaya diri yang kuat, kita tahu pesimis itu pasti akan dirasakan setiap orang terlebih lagi seorang penulis. Bahkan penulis senior pun akan merasakan hal tersebut, tetapi bagi para pemula sangat sulit dalam mengendalikan sikap pesimis tersebut.
Problematika lainya adalah kurangnya minat baca dan mengamati lingkungan sekitar. Kurangnya minat baca mengakibatkan seseorang tidak bisa menuangkan hal-hal baru dalam tulisanya atau dengan kata lain tidak ada perkembangan dari apa yang ditulisnya. Dan juga perlunya pengamatan terhadap lingkungan sekitar yang dapat kita tuangkan dalam bentuk tulisan. Seorang penulis fiksi pasti tahu akan karakter teman-temanya atau lingkungan sekitarnya sehingga ia dapat menuangkan hasil amatanya tersebut dalam bentuk tulisan.
Masalah lain yang dialami penulis adalah tidak adanya semangat yang kuat dalam menulis, kita tahu banyak penulis ketika menulis pasti akan timbul perasaan tidak puas, sehingga membuat mereka terus bersemangat menulis dan menciptakan hal-hal baru karena semangatnya menulis.
Hal yang besar yang sering dialami penulis lainya adalah apa yang harus ditulis,, banyak para penulis kebingungan apa yang harus ditulis, darimana mendapat ide untuk menulis. Seorang pemuda pada umumnya dihantui dengan berbagai macam mimpi yang melangit. Sehingga belum juga genap satu bulan ia membuat cita-cita menjadi seorang penulis, ia sudah membuat berbagai macam keinginan, mulai dari bisa nulis ini ataupun nulis itu. lalu ia pun membuat rencana untuk menulis. Namun demikian, meski telah berjam-jam didepan meja tulis, tidak satu pun tulisan yang mampu dihasilkan, selain kata-kata berbunyi: aku benar bingung harus menulis apa.
Maka dari itu sebagai modal dasar kita sebagai penulis adalah memiliki mental yang kuat dalam menulis,tanpa didukung mental kepenulisan yang baik, seorang yang paling berbakat sekalipun, pasti akan menemui kegagalan, seperti halnya seorang seller (penjual) yang gagal dalam menjual barang daganganya.
Dalam dunia kepenulisan, mentalitas yang bagus tidak hanya penting bagi ketahanan seorang penulis. Mentalitas diperlukan ketika menenmukan hambatan dan juga menunjukan kemampuan diri dalam menjalani profesi kepenulisanya.
Adapun mental-mental yang harus dimiliki seoranng penulis antara lain adalah gemar belajar, sportif, memiliki kepribadian yang terbuka, memiliki ketertarikan terhadap banyak hal, jeli dan peka di dalam melihat sesuatu, tidak mudah berpuas diri, serta penuh penghargaan pada karya tulis siapa pun.
Kita juga harus membiasakan diri untuk gemar membaca buku, karena dengan gemar membaca buku banyak hal-hal baru yang kita dapatkan, banyak kosakata-kosakata yang kita dapatkan dan kita dapat tuangkan dalam kepenulisan kita, selain itu kita juga harus bisa menambah pengamatan kita terhadap lingkungan sekitar, agar kita dapat menangkap setiap karakter atau apapun yang bisa kita gunakan dalam kepenulisan kita.
Ada juga beberapa yang harus diperhatikan agar dapat mendapat kenyamanan dalam menulis yakni memilih tempat, memilih tempat menulis adalah salah satu langkah strategi untuk memulai menulis. Carilah tempat yang paling kamu anggap nyaman dimanapun kamu berada. Namun barangkali akan lebih baik dan sangat efektif jika kamu punya tempat khusus untuk menulis. Barangkali dengan begitu kamu akan betah duduk berlama-lama sendirian dan menulis banyak hal. Namun demikian, jika ditempat yang paling pribadi kamu tidak merasa nyaman, tidak ada salahnya pula jika kamu menulis misal ditempat-tempat umum. Misalnya, di halte bus, sambil menunggu bus, atau duduk santai di kamar tidur sembari menatap cermin. Yang jelas kondisikan tempat-tempat itu menjaadi bagian terfavorit dalam hidupmu sehingga kamu merasa nyaman, diterima dan aman.
Tempat itu seperti lagu atau irama yang dapat membangkitkan minatmu untuk menulis, dan suatu saat tempat itu akan menjadi kenangan tentang apa yang kamu tulis saat berada disana. Oleh karena itu, usahakan kamu memiliki meja khusus di perpustakaan, atau disudut rumah, misal teras rumah atau ditaman. Bisa juga dikedai kopi atau dibawah pohon ditempat yang membuatmu merasa nyaman sehingga kamu terdorong untuk menuliskan sesuatu.
Memilih waktu atau menentukan kapan kamu bisa bergerak untuk bisa menulis menjadi salah satu penunjang kreatif. Seorang penulis dapat menulis kapanpun ia mau. Baik di waktu pagi hari, siang, sore, malam bahkan hingga dini hari. Tidak masalah mana saja waktu yang kamu sukai, yang penting dalam sehari tersedia waktu dua puluh empat jam. Kamu harus sisakan waktu untuk menulis dan kamu harus berkomitmen, misalnya kamu berjanji pada dirimu, bahwa satu hari saya harus menyediakan waktu sejam, dua jam, atau hanya setengah jam saja untuk menulis. Bila komitmen itu tidak bisa kamu jalankan, buatlah jadwal selama dua puluh empat jam tersebut dan tandailah pada jam-jam yang mana yang mana kamu harus menulis, lakukan mana yang lebih pas buatmu.
Disamping banyak sekali hal-hal yang bisa kita mulai untuk menulis, bagi para pemula menulis surat adalah hal yang sedrhana untuk bisa dilakukan, lalu bisa juga dengan menulis dongeng yakni menulis kembali dongen-dongeng yang pernah kita dengar dimasa lalu, disamping itu bisa juga dengan menulis dengan hal yang biasa, maksudnya adalah kita menulis dari hal-hal yang biasa kita jumpai dalam keseharian kita, hal itu kita bisa tuangkan dalam tulisa. kita.bisa juga dengan menuliskan kejadian yang berkesan yakni menulis berdasarkan pengalaman-pengalam terindahmu, keburukanmu atau kekonyolan yang menurutmumu sangat berkesan.
Simpulan yang dapat saya tulis adalah bahwa setiap orang itu memiliki kesempatan dan kemampuan dalam menulis, namun sebagian orang merasakan kesulitan dalam menulis. Hal yang perlu kita perhatikan adalah sebelum menulis kita harus mempunyai mental yang kuat sebagai modal dasar dalam menulis,kita juga harus membiasakan diri kita untuk gemar membaca dan peka dalam mengamati lingkungan sekitar, kita juga harus bisa memilih waktu dan tempat yang sesuai dengan keinginan kita agar proses menulis tidak ada hambatan. Dalam menulispun kita bisa menulisnya dari hal yang sederhana mulai dari surat menyurat, dongeng masa kecil, hal yang biasa atau juga yang berkesan dihati kita. Semoga kita semua dapat menulis karya yang bisa bermanfaat untuk semua orang. Menulis adalah sebuah perjuangan dan pengorbanan bagi seorang penulis, kebahagiaan seorang penulis adalah ketika pembaca bahagia akan apa yang kita tulis.
1 thought on “Nulis Itu Gampang yang Sulit Tata Niatnya”