7 Fakta Menarik tentang Pura Luhur Uluwatu Bali

Pada akhir tahun 2020 lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan We Love Bali, salah satu destinasi wisata yang saya kunjungi adalah Pura Luhur Uluwatu. Bagi saya pribadi, tempat ini benar-benar bersejarah bagi masyarakat hindu di Bali dan menjadi tempat yang direkomendasikan dikunjungi. Tidak hanya tempatnya yang bernilai sejarah, namun juga memiliki daya tarik tersendiri yang merepresentasikan budaya Bali.

Sekilas tentang Program We Love Bali

Sebelumnya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu program We Love Bali ini, yaitu sebuah program yang dibuat oleh Kemenparekraf dan bekerjasama dengan berbagai dinas pariwisata di Provinsi Bali. Tujuannya adalah untuk mengajak dan mempromosikan wisatawan lokal untuk berwisata di Pulau Bali dengan menggunakan media social yang ada. Tentunya dengan memerhatikan protokol kesehatan CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment Sustainable) yaitu wujud dari memenuhi protokol kesehatan yang ada. Dengan harapan pariwsiata di Bali dapat berkembang lagi, dengan adaptasi baru di era pandemi.

Pura Luhur Uluwatu memiliki fakta-fakta menarik yang dapat kamu ketahui, berikut ini 10 Fakta mengenai Pura Luhur Uluwatu.

  • Pura yang Berada di Tepi Jurang dan Ujung Barat Pulau Bali

Iya, Pura yang berada di ujung barat Pulau Bali ini adalah Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh umat hindu di Pulau Bali sebagai penyangga dari Sembilan Mata Angin. Pura ini berdiri tegak di atas tebing atau karang yang langsung tertuju oleh laut lepas.

  • Memiliki Sunset yang Indah

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Pura Luhur Uluwatu ini, alangkah lebih baiknya untuk dikunjungi di sore hari, karena pemandangan sunsetnya yang indah sekali. Di sepanjang jalan menuju kawasan pura uluwatu ini, kita akan melewati jalanan yang berada di pinggir tebing pantai. Jadi, akan sangat indah menyaksikan panorama sunset di sepanjang jalan menuju Pura Uluwatu ini.

  • Hati-hati Barang Bawaan Kamu dengan Monyet yang Ada di sini ya

Kok judulnya begitu? Iya, seperti yang kita ketahui bersama di kawasan Pura Uluwatu ini terdapat banyak monyet yang dibiarkan lepas di kawasan hutan sekitar Pura Uluwatu. Kamu dapat menykasikan gerombolan monyet yang menggantung di sepanjang jalan menuju Pura Uluwatu ini. Menariknya lagi, kamu dapat memberi makan terhadap monyet-monyet yang ada di sini.

Perlu menjadi perhatian, bagi wisatawan yang akan ke sini, awasi barang-barang anda seperti topi, kacamata, HP dan lainnya. Karena monyet-monyet mungkin beberapa kali akan mengambil benda-benda kecil tersebut ketika kita lengah. Uniknya, mereka mau mengembalikan benda-benda tersebut jika ditukar dengan makanan untuk mereka.

  • Patung Pendeta Suci di Pura Luhur Uluwatu

Di bagian lain dari kawasan Pura Luhur Uluwatu ini terdapat patung pendeta  yang dipercaya merupakan pendeta suci yang bernama Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Pulau Bali pada akhir tahun 1550 M dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan moksa atau ngeluhur di tempat ini. Maka dari itulah, tempat ini juga disebut sebagai Pura Luhur Uluwatu.

  • Memakai Kain ketika memasuki Area Pura Uluwatu

Pura Luhur Uluwatu ini sangat disucikan oleh masyarakat hindu di Pulau Bali, maka dari itu kita sebagai pengunjung atau wisatawan juga harus menghormati aturan-aturan yang ditentukan oleh pihak pariwisata di tempat tersebut. Mak dari itu, ketika kamu berkunjung ke sini, akan diberikan sebuah kain untuk dikenakan.

  • Terdapat Pura yang Tidak Boleh Dimasuki oleh Pengunjung

Nah, seperti yang sudah saya telah katakan sebelumnya, terdapat satu pura yaitu Pura Sad Kayangan, yang berada di Ujung Barat Pulau Bali ini. Tempat ini tidak dapat dimasuki oleh wisatawan, karena tempatnya yang benar-benar disucikan oleh umat hindu di Bali. Mungkin kita dapat berkunjung sampai area sekitar pura ini saja, dan tidak sampai memasuki area wilayah pura tersebut.

  • Menyaksikan Pentas Seni Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu

Bagi kamu yang ingin menikmati nuansa Budaya Bali yang lebih kental lagi, di sini juga terdapat pementasan seni Tari Kecak Bali. Kebetulan waktu saya berkunjung, masih belum sempat menyaksikan tarian khas Bali ini. Tentunya, bagi yang ingin melihat Tari Kecak ini akan dikenakan tarif lebih di luar biaya tiket masuk ya. Semoga di lain waktu saya juga dapat menyaksikan Tarian Kecak ini juga.

Untuk mendapatkan harga tiket yang lebih murah, kamu dapat memesan hotel atau tiket ke Wisata Pura Luhur Uluwatu ini melalui Tiket.com. Ada banyak promo sehingga kamu dapat masuk dengan harga yang terjangkau.

Demikianlah ulasan saya mengenai Fakta Menarik tentang Pura Luhur Uluwatu ini, Nah, bagi kamu yang ingin berwisata ke Pulau Bali. Sempatkan juga untuk berkunjung ke Pura Luhur Uluwatu ini ya. Jangan lupa juga, agar tetap memerhatikan protokol kesehatan yang ada supaya liburan kita juga tetap sehat dan menyenangkan. Selamat berlibur!

Ringkasan

Lokasi : Daerah Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung

Jam Buka : 07.00 – 19.00

Harga Tiket : Rp.30.000 (Dewasa) dan Rp.20.000 (Anak-anak)

Parkir Mobil : Rp.5000 (Mobil)

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

18 thoughts on “7 Fakta Menarik tentang Pura Luhur Uluwatu Bali”

  1. Jadi mirip kalau agama lain berkunjung ke istiqlal ya mas, yang harus pake kerudung dan baju tertutup. kita juga yang bukan agama hindu harus memakai kain ketika memasuki Area Pura Uluwatu ya. Btw pemandangan pura ini keren, pas banget untuk refreshing.

  2. Takjub sama pemandangannya, Pura Uluwatu terlihat sangat indah ya Mas. Kebayang deh suara angin dan debur ombak di sana. Ada monyet-monyet juga, di daerah kami tempat yang di sucikan seperti itu juga di huni geromboln monyet. Padahal di ketinggian berikutnya tidak ditemukan monyet.

  3. saya pernah ke Bali, tapi belum pernah ke uluwutu. tepatnya saya ketinggalan. teman teman yang ke sana menyaksikan tari kecak. sayanya masih berkutat di kamar hotel nyelesaiin kerjaan yang gak kelar kelar.huhuhuhu…..

  4. Jauh perjalanan kita kalo mau ke sini, tapi begitu sudah sampai lokasi, apalagi sampai sore melihat sunsetnya, terbayar sudah lelah itu. Enam tahun tinggal di Bali saya beberapa kali berkunjung ke sini. Sunsetnya memang gak ada tandingannya, paling spektakuler.

  5. Huwaaaa jadi pengen ke Uluwatu lagi. Dulu pas ke sana juga sempet lihat sunset dan nonton tari kecak. Sekarang saat pandemi gimana aturan protkesnya? Apa tetep ada pertunjukan?
    Dulu inget ada kacamata turis yang diambil monyet juga hehe..

  6. The best lah view sunset di Uluwatu tuh, syahdu romantis apalagi menikmati bareng pasangan, ulalaaaa so sweet. Saya belum pernah tuh masuk ke dalam pura Luhur, cuma lewatin aja biasanya hihi

  7. Selalu kangen Bali, meski udah berkali-kali ke Bali selalu pengen ke sana. Terlebih saya ada sodara di daerah Tabanan merupakan Tante saya jadi kalau ke Bali selalu menyempatkan diri untuk singgah ke rumah Tante di Tabanan

  8. jadi inget sodara gue, waktu itu dia ke Bali, terus masuk ke daerah terlarang gitu padahal sudah diperingatin, Qodarullah pulang2 cacat
    allahualam ini beneran dikutuk atau ngga, yg jelas dia melanggar

  9. Saya juga pernah nih ke Pura Uluwatu, waktu itu tahun 2017 pas ada seminar di Bali, disempat-sempatin rental motor dan jalan ke sini. View pantai dan tebingnya bagus banget

  10. Dulu enggak Bali enggak sempat jalan-jalan. Apalagi pas dekat Pantai Jerman ada pura gak boleh mampir karena enggak boleh sembarang perempuan masuk ya. Nah, baca ini jadi kangen ke Bali lagi.

  11. Masyaallah pemandangannya keren banget yaa Mas Dzikrul… bener banget berarti yg mengistilahkan kalau Pulau Dewata, Bali, itu sebagai kepingan surga yang terjatuh ke bumi. Pantesan destinasi wisata kelas dunia ini selalu masuk list tujuan warga dunia ya… btw Pura Sad Kayangan disucikan umat Hidu ya, gak boleh dimasuki wisatawan, noted

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version