Kisah Mbah Taman (Ngateman) Sang Penunggu Sumber Taman Malang

           Wisata air pemandian sumber Taman merupakan salah satu pemandian alami yang terdapat di kabupaten Malang. Sumber Taman terletak di kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang. Pemandian ini juga searah dengan pemandian sumber Maron. Jika berangkat dari kota Malang, teman-teman akan menempuh jarak sekitar 30 menit hingga 45 menitan. Berwisata ke tempat ini teman-teman pun akan disuguhkan dengan nuansa pemandian alami yang bersih dan bening. Ditambah lagi dengan suasananya yang sejuk dan pepohonannya yang rindang menambah kealamian pemandian sumber Taman tersebut.
 
            Namun bagaimana dengan kisah dibalik pemandian Sumber Taman ini? Beberapa hari yang lalu saya sempat berbincang-bincang dengan Bapak Syahid yaitu penjaga atau bagian yang bertanggungjawab terhadap pemandian air sumber Taman tersebut. Alkisah dulu pemandian sumber Taman ini berawal dari hanya ada aliran air dalam skala kecil dan terdapat selokan air. Sumber air kecil tersebut semakin meluas hingga menyebar. Para warga pun menanaminya dengan padi-padian dan tanaman lainnya. Asal mula nama sumber Taman ini adalah bahwa tempat pemandian tersebut dipercayai di tunggu oleh sosok kakek yang berwarna mbah Taman. Kemudian mbah Taman ini lah yang memelihara sumber pemandian air tersebut.
 
            Karena begitu dikeramatkan tempat ini dimasa lampau, pada masa itu tidak ada satu pun warga sekitar yang berani untuk mandi di pemandian tersebut. Konon katanya pernah ditemukan di pemandian tersebut seekor ikan lele putih yang berukuran besar. Ketika pengairan membangun pagar disekitar pemandian, menurut pak Sahid pemilik Sumber Taman ini atau yang disebut mbah Taman ini tidak senang akan pembangunan hal tersebut, sosok mbah Taman pun menyuruh untuk membongkar pagar-pagar tersebut. Pada saat itu pernah muncul ular besar disekitar pemandian ketika terdapat Jemblung di pemandian tersebut. Pernah terdapat beberapa korban pada saat setelah pemasangan pagar di pemandian tersebut dikarenakan tidak senangnya sang penunggu pemandian tersebut.
 
Tinggi pemandian tersebut mulai dari 1 meter hingga 2,5 meter. Sebelah timur pemandian sumber ini Terdapat 2 buah pohon yang dinamakan pohon gandeng, disebut pohon gandeng karena disana terdapat dua pohon besar yang saling berdekatan jika dilihat dengan seksama nampak seperti pohon yang saling bergandengan. Konon katanya ketika kita ingin mengungkapkan rasa cinta kepada sang kekasih di antara pohon tersebut maka kemungkinan besar hubungan sepasang kekasih itu akan semakin membaik. Pak Sahid juga mengatakan bahwa pohon gandeng tersebut merupakan tempat pertemuan antara nyi roro kidul dan ratu jogja. Saat ini pemandian sumber Taman ini dipercayai dapat memberi kesembuhan penyakit seperti flu  dan lainnya. Jika terdapat anak yang nakal dan dulu berprilaku tidak sopan dengan mandi di pemandian tersebut niscaya bisa membuat kita lebih baik lagi dan menuju jalan yang benar.
 
(Pohon Gandeng)
 
            Kini pemandian sumber Taman ini begitu diminati oleh wisatawan lokal, dengan segala fasilitas yang disediakan pemandian sumber taman ini sangat nyaman dan aman. Terdapat jasa penyewaan ban air bagi yang tidak dapat berenang. Jika kita kelelahan setelah seharian bermain air di pemandian ini banyak terdapat warung-warung disekitar pemandian sebagai tempat peristirahatan. Memang seru untuk mengetahui kisah-kisah yang memiliki nilai-nilai tradisional terlepas percaya atau tidak namun kita patut mensyukuri akan ragam kebudayaan dan tradisi yang dimiliki bangsa kita. Terlepas dari semua kisah diatas, pemandian ini sangatlah aman dan nyaman. Jadi jika teman-teman menginginkan pemandian dengan nuansa alami. Pemandian Sumber Taman ini adalah solusi yang tepat bagi teman-teman semua. Happy Swimming! 

(Pemandian Sumber Taman)
 
(Pemandian Sumber Taman)

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

0 thoughts on “Kisah Mbah Taman (Ngateman) Sang Penunggu Sumber Taman Malang”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version