Taman Mayura Lombok sebagai Simbolisasi Kerukunan Umat Beragama

http://www.lomboksociety.web.id
Pulau Lombok sebagaimana yang kita kenal merupakan pulau dengan mayoritas penduduk beragama islam. Meskipun demikian masyarakat lombok tidaklah serta merta melupakan sejarah nenek moyang mereka. Banyak situs-situs berharga yang juga terdapat di pulau Lombok seperti postingan saya sebelumnya adalah Taman Narmada: Taman Bersejarah yang Konon Katanya Bikin Awet Muda, nah kali ini saya akan menjelaskan salah satu taman atau pura yang terdapat di Pulau Lombok. Uniknya taman ini merupakan salah satu simbolisasi kerukunan umat beragama yang ada di Pulau Lombok. Hal ini pun patut kita ambil hikmah dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
 
            Pada suatu kegiatan yaitu Lombok Youth Camp (LYC) terdapat suatu agenda yaitu site visit, nah kali ini rombongan saya berkesempatan untuk mengunjungi Taman Mayura ini. Untuk teman-teman yang penasaran apa itu Lombok Youth Camp teman-teman bisa klik Lombok Youth Camp: 9 Nilai-Nilai Rahmatan lil Alamin sebagai Konsep Perdamaian dan juga Lombok Youth Camp: Ikrar Persatuan Berbalut Keberagaman. Taman Mayura ini terletak di Kota Mataram, teman-teman cukup membayar tiket masuk senilai Rp.5000,- saja per-orang dan biaya parkirnya pun gratis. Banyak para masyarakat berkunjung kesini untuk memancing ikan karena terdapat kolam besar ditengah taman tersebut ataupun juga bisa sekedar berolah raga.
 
             Taman Mayura ini juga terdapat banyak pohon manggis dan mangga disekitar taman. Kita pun bisa merasakan nuansa sejuk dan keindahan taman di tengah-tengah hiruk pikuk kota Mataram. Taman ini memiliki kisah sejarah yang panjang hingga menjadi tempat pariwisata budaya saat ini. Secara garis besar taman ini dahulu merupakan sebuah kerajaan Hindu di tanah Lombok. Dahulu taman ini bernama taman Klepung, namun kini taman ini pun telah berubah menjadi Taman Mayura. Pemandu wisata kami pada saat itu menjelaskan terdapat beberapa ruangan yang ada di Taman tersebut diantaranya yaitu Balai Serba Guna yag digunakan untuk kegiatan bakti sosial dan seni. Kemudian balai Perereman yaitu tempat peristirahatan. Kemudian ada Balai Logik yaitu irigasi kerajaan dan Balai Kambang yang terletak ditengah-tengah kolam sebagai tempat sidang perdata dan perdana.
            Menariknya lagi taman Mayura ini dapat dikatakan juga sebagai simbolisasi kerukunan umat beragama di Pulau Lombok. Mengapa demikian? Terdapat kisah persahabatan antara raja Hindu Lombok kala itu dengan Raja muslim Pakistan. Jika kita melihat di sekitar Balai Kambang yang terdapat di tengah kolam kita akan melihat beberapa patung disana. Salah satunya adalah patung raja pakistan tersebut. Patung tersebut dibuat untuk memberi penghargaan atas kisah persahabatan mereka dan saran yang diberikan oleh raja Pakistan agar sang Raja memelihara burung Merak. Dari sini kita tahu bahwa kerukunan umat beragama telah ada sejak beratus tahun lalu. Jadi tidak ada alasan lagi untuk kita untuk saling intoleran terhadap agama lainnya. Karena para raja terdahulu pun telah mencontohkan sikap saling toleransi satu sama lain.
            Terdapat sebuah Pura yang bernama Pura Jagatnatha, pura ini merupakan tempat peribadahan bagi umat hindu. Asal teman-teman tau kelepuk sendiri memiliki arti yaitu mata air sedangkan Mayura memiliki makna Burung Merak. Itulah sebabnya mengapa taman ini dinamakan Taman Mayura. Begitulah bagaimana pengalaman saya ketika mengunjungi taman ini. Semoga kita bisa mengambil nilai-nilai moral dari kisah persahabatan kedua raja tersebut. Jangan pernah lupakan semboyan kita yaitu unity in diversity. Karena dengan bersama dalam perbedaan itu adalah rahmat. 

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

3 thoughts on “Taman Mayura Lombok sebagai Simbolisasi Kerukunan Umat Beragama”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version