Internet merupakan sebuah galaksi informasi yang bisa diakses oleh siapa pun dengan mudah. Kita dapat mencari informasi dengan instan tanpa harus bersusah payah. Banyak juga kelebihan-kelebihan internet lainnya yang dapat kita nikmati. Namun tahukah teman-teman, dengan segala kemudahan yang diberikan oleh internet itu dapat membuat kita ketergantungan sehingga kecanduan akan dunia internet. Nah berikut ini merupakan beberapa macam penyakit kecanduan internet yang dapat teman-teman ketahui.
1. Nomofobia
![]() |
internetsehat.id |
Nomophobia atau yang bisa disebut juga sebagai no mobile phone phobia adalah sindrom ketakutan yang tidak mempunyai telepon genggam (akses telepon genggam). Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna telepon genggam. Studi tersebut menemukan bahwa 58% pria dan 47% wanita pengguna telepon genggam yang disurvei cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka “kehilangan telepon genggam, kehabisan baterai atau pulsa, atau berada di luar jaringan”, dan 9% selebihnya merasa stres ketika telepon genggam mereka mati. Separuh di antara mereka mengatakan bahwa mereka gelisah karena tidak dapat berhubungan dengan teman atau keluarga mereka jika mereka tidak menggunakan telepon genggam mereka.[1]
Telepon seluler merupakan benda yang penting untuk sebagian orang. Bahkan ada yang berfikir tidak bisa lepas sedikit pun dengan smartphone mereka. Mereka beralasan bahwa jika mereka jauh dari smartphone, mereka akan kesulitan untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak jauh. Tetapi kenyataannya adalah penelitian terbaru telah membantah itu. Sebuah studi yang dilakukan oleh Sungkyunkwan University dan City University of Hong Kong, menemukan bahwa alasan sebenarnya seseorang mengalami “smartphone separation anxiety”, atau ketakutan berjauhan dengan ponsel. [2]
Hal tersebut dikarenakan ponsel dapat menyimpan banyak kenangan yang merupakan bentuk eksistensi pengguna ponsel seperti dalam Facebook, twitter, Instagram dan lainnya. Ponsel tersebut mereka jadikan sebagai wadah untuk menunjukan diri mereka kepada khalayak umum. Jadi ketika mereka lepas dari ponsel, mereka seperti kehilangan anggota tubuh lainnya. Hal ini ditandai dengan tidak bisa terlepasnya mereka dari ponsel. Memastikan baterai tetap penuh dan menggunakannya terus menerus. “Karena smartphone bisa menyimpan lebih banyak kenangan pribadi, penggunanya semakin memperluas identitas mereka ke dalam smartphone. Ketika pengguna menganggap smartphone sebagai perluasan diri, mereka cenderung merasa semakin terhubung dengannya. Hal ini kemudian bisa mengarah ke nomophtaobia karena semakin tinggi kecenderungan seseorang merasakan kedekatan dengan ponsel,” kata pemimpin penelitian, DR Kim Ki Joon. Kecendurangan ini pun akan terus meningkat sesuai dengan perkembangan zaman.[3]
2. FoMO
Fomo merupakan penyakit kecanduan internet yang tak bisa lepas dari ponsel terutama jejaring sosial. Kamu pengguna Facebook, Twitter atau Instagram? Hati-hati apakah kamu termasuk pengidap penyakit ini. Penyakit ini biasanya akan membuat para pengguna tak bisa berjauhan dengan ponsel atau pun juga tidak bisa meninggal semenit pun oleh akun jejaring sosialnya. Jika itu sampai terjadi maka waspadalah, mungkin secara tidak sadar kita telah terkena sebuah gangguan kejiwaan yang disebut dengan FoMO (Fear of Missing Out). Media jejaring sosial memang menjadi budaya tersendiri saat ini. Kita dapat dengan bebas terhubung serta menunjukkan eksistensi kepada orang lain di seluruh dunia, dan semua orang pun dibebaskan untuk mengakses kehidupan kita tanpa batas.[4]
FoMO pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama dr. Andrew K. Przybylski. Menurutnya, FoMO merupakan adanya dorongan berlebihan untuk mengikuti tren. Dalam hal ini, tren yang dimaksud adalah mengikuti status terkini milik akun orang lain secara berlebihan.Beberapa gejala yang dialami oleh pengidap penyakit FoMO yaitu Tidak dapat melepaskan diri dari ponsel, Cemas dan gelisah jika belum mengecek akun media sosial, Lebih mementingkan hubungan dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata, Terobsesi dengan status dan postingan orang lain, dan Selalu ingin eksis.[5]
3. Discomgoogolation
![]() |
brilio.net |
Penyakit ini merupakan penyakit yang baru dalam kategori kecanduan internet. Discomgoogolation sendiri merupakan gabungan dari Discombobulate yang artinya frustasi atau bingung. Sementara kata ‘googolation’ konon diambil dari istilah googling atau mencari informasi lewat mesin pencari Google. Dari makna tersebut dapat kita ketahui bahwa penyakit discomgoogolation adalah sebuah penyakit yang diderita seseorang yang tidak bisa lepas dari segala akses informasi yang berasal dari internet. Para penderita biasanya akan stres dan gelisah jika tidak dapat terhubung ke akses informasi tersebut. Hal itu pun didasari dengan serba instannya dunia informasi yang berasal dari internet. Kemudahan yang ditawarkan dunia broadband telah menciptakan budaya baru yaitu jawaban instan (melalui mesin cari di internet). Sebuah galaksi informasi yang hanya perlu satu kali klik, dan membuat manusia sangat tergantung, efek fisik yang ditimbulkan dari Discomgoogolation ini juga tak main-main. “Cukup mengejutkan melihat efek stress yang dibawa penyakit ini — aktivitas otak dan tekanan darah meningkat karena terisolir dari internet,” ujar psikolog, Dr. David Lewis.[6]
Terdapat juga penyakit lainnya akibat berlebihan dalam menggunakan ponsel dan internet yaitu depresi dan imsonia. “Tentu saja efek jangka panjangnya adalah keterampilan sosial yang terhambat. Mungkin saja ada stres, terutama bila kebutuhannya tidak terpenuhi,” kata Alzena. Awalnya cuma kecanduan internet, lalu makin lama produktivitas jadi menurun. Bila tidak diatasi, komplikasinya bisa melebar hingga memicu stres dan insomnia.[7]
Berikut merupakan beberapa istilah penyakit kecanduan internet lainnya yang dapat kamu ketahui.[8]
4. Egosurfing yaitu pengguna terobsesi dengan reputasi mereka di internet, sehingga waktu online mereka digunakan untuk melihat popularitas mereka seperti google dan Yahoo. Penderita juga cinderung mengecek ranking di technorati.
5. Blogsibisionis yaitu sebuah penyakit yang dialami penderita yang gemar menuliskan hal-hal tentangnya dalam sebuah blog. Bahkan pengalaman pribadi yang tak seharusnya diketahui banyak orang pun juga ia tulis di blog pribadi tersebut.
6. Gilaberry: penyakit ini biasanya diderita oleh pimpinan di perusahaan. Bentuk penyakit biasanya berupa selalu mengecek email mereka di blackberry atau smartphone mereka. Tidak peduli tempat dan waktu jika sudah parah ketika saat gempa pun mereka akan tetap melakukan hal tersebut.
7. Detektif Google: penderita ini biasanya gemar mencari tau infomasi sesorang (stalking) teman lama, cinta lamanya, mantan pacar ataupun sekedar gebetan.
8. Cyberkondria: penyakit ini biasanya diderita oleh sesorang yang ketika mencari gejala-gejala penyakit tertentu di internet. Kemudian penderita tersebut akan merasa memiliki penyakit tersebut.
9. Photolurking: Gemar melihat-lihat foto dari album online milik seseorang yang tidak dikenalnya.
10. Wikipediholik: Sangat berdedikasi untuk mengisi dan menyunting situs ensiklopedia kolaboratif Wikipedia.
11. .Cheesepodding: Gemar mengunduh lagu yang cheesy (‘norak’, basi atau ketinggalan jaman).
Demikianlah teman-teman beberapa penyakit kecanduan internet yang dapat teman-teman ketahui. Memang internet memiliki banyak dampak positif terhadap kehidupan kita tetapi kita juga harus tetap membatasi diri kita terhadap dunia internet agar tidak ketergantungan dan mengakibat kecanduan internet yang berlebihan seperti yang telah dipaparkan diatas. Semoga bermanfaat.
[1]www.wikipedia.co.id
[2]www.banjarmasinpost.id
[3]www.banjarmasinpost.id
[4]www.klikdokter.com
[5]www.klikdokter.com
[6]www.detikinet.com
[7] www.health.detik.com
[8]www.detikinet.com
Kalau pekerjaanya berkaitan dengan internet apakah masih masuk dalam kategori kecanduan ?
Saya rasa tidak, asalkan kita bisa membatasi diri dan tidak terlalu fokus terhadap dunia internet.
wahh jangan2 sy kecanduan, ahhh semoga tidak.
salam blogger
asalkan kita tidak melebihi batas dalam penggunaan internet mungkin tidak.. salam blogger gan..