Momen Indah di Tanah Lombok..
Tepat pada tanggal 11 Juli 2018, sekumpulan mahasiswa beranggotakan enam belas orang akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di salah satu instansi pendidikan di Pulau Lombok yaitu Pondok Pesantren Nurul Hakim. Pondok pesantren ini terletak di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kami melakukan PKL mulai dari tanggal 11 Juli hingga 14 Agustus 2018 di Pesantren tersebut. Pesantren Nurul Hakim memang terkenal akan identitasnya sebagai pondok yang berbasis Billingual Language yaitu aktif menggunakan bahasa asing seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari.
Mahasiswa PKL di PP Nurul Hakim Kediri Lombok Barat |
Kami diberi tugas untuk mengajar Bahasa Arab pada kelas VII, VIII dan IX di sekolah tersebut. Pada minggu pertama, kedua dan ketiga kegiatan belajar mengajar telah dilaksanakan dengan baik. Kami belajar banyak hal tentang tehnik mengajar bahasa yang baik dan bagaimana menjadi sosok guru yang dapat diidolakan muridnya. Pada akhir pekan tak lupa kami menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan menikmati keindahan Pulau Lombok. Sederetan nama-nama destinasi wisata yang cukup masyhur siap kami kunjungi mulai dari Pantai Kuta Mandalika, Ampenan, Nipah, Senggigi, Taman Narmada, Air Terjun Benang Kelambu hingga wisata andalan Pulau Lombok tentunya Gili Terawangan. Kami bahagia sekali ketika berada di Lombok, karena tidak hanya pengalaman mengajar yang berharga tetapi juga dapat menikmati keelokan bumi pertiwi di tanah Lombok ini.
Berlibur ke Pantai Kuta Mandalika Lombok |
Hentakan itu mengagetkan kami!
Pada minggu keempat, tepat pada hari minggu 5 Agustus 2018 kami sedang asyik berjalan-jalan menjelajahi tiap sudut Pulau Lombok. Tujuan kami saat itu adalah Pantai Senggigi, Pantai Nipah dan Pantai Ampenan. Pantai tersebut terletak di Kabupaten Lombok Utara dan dekat dengan Gili Terawangan, destinasi utama kami. Namun entah mengapa pada saat itu kami mengurungkan niat untuk bermalam di Gili Terawangan karena besok ada banyak hal yang harus dilakukan di sekolah. Pada akhirnya kami memutuskan Pantai Ampenan sebagai destinasi terakhir. Selepas shalat isya kami bergegas untuk kembali agar segera bisa beristirahat.
Waktu itu kami melewati Islamic Center NTB, MasyaAllah betapa indahnya gemerlap cahaya yang saling bersahutan di masjid tersebut, Namun sayang hari benar-benar sudah malam kami harus pulang. Kemudian mobil itu melalui jalan utama Kota Mataram, jalan itu sungguh indah dengan balutan cahaya lampion yang bergelantungan di setiap sudut jalan. Salah satu teman kami pun langsung mengabadikan momen istimewa tersebut. “Hari ini sungguh indah kawan, aku nggak bakalan lupa sama peristiwa hari ini, Love it so much!” ucap salah satu teman. Namun selang beberapa detik kemudian, keindahan yang amat indah itu mendadak hilang dan justru menjadi malapetaka. Mata kami belum siap untuk menyaksikan, hati kami belum siap untuk merasakan. Kami semua panik, bibir kami kelu tak sanggup melihat hal yang baru saja terjadi. Mobil kami bergoyang-goyang dengan keras, sampai-sampai rasanya seperti dihempaskan ke udara. Lampu seantero pulau mati, gempa bumi berskala 7 sr telah terjadi. BMKG mengumumkan bahwa gempa bumi tersebut berpusat di Lombok Uatara dan berpotensi tsunami. Apa jadinya jika kami benar-benar memutuskan untuk menginap di Gili Terawangan malam ini, ah… kami tak sanggup menerima semua ini.
Detik-detik gempa bumi di Pulau Lombok.
Ketabahan mereka menguatkan kami..
Tercatat gempa bumi dengan skala besar terjadi pada tanggal 29 Juli 2018 sebesar 6.4 sr, dan 5 Agustus 2018 sebesar 7 sr dengan pusat gempa di Kabupaten Lombok Utara dan Timur. Kami saat itu yang melakukan kegiatan PKL di Lombok Barat tentu merasakan dampaknya, sekolah kami sempat diliburkan selama satu hari. Kondisi sekolah kami masih masuk kategori rusak ringan. Sepanjang jalan terdapat banyak tenda darurat yang terbuat dari terpal di pinggir jalan dan pesawahan. Kami masih takut akan terjadi gempa bumi susulan lainnya. Namun ada hal lain yang kami takutkan, mereka yang masih belia harus menerima semua musibah ini. Wajah polos mereka yang setengah riang itu tak bisa membohongi perasaan mereka. “Memang gempa rawan terjadi, kami mau gimana lagi.. hanya bisa pasrah akan apa yang telah terjadi” ucap salah satu pengurus sekolah.
Keceriaan Siswa Kelas VIII F Pasca Gempa Bumi |
Selepas itu kami memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan belajar mengajar lagi, mereka belum siap untuk menerima hal tersebut. Kami berinisiatif untuk melakukan kegiatan hiburan dan trauma healing agar setidaknya dapat mengurangi rasa takut dalam diri mereka. Pesantren Nurul Hakim cukup terkenal di Pulau Lombok, maka para orang tua wali berbondong-bondong menyekolahkan anak mereka di pesantren tersebut termasuk juga yang berasal dari Lombok Timur dan Utara. Kami sedang asyik bemain bersama, mereka semua tertawa riang nan bahagia, hati kami sedikit lega, “Ya Tuhan.. beri mereka ketabahan untuk menghadapi semua kejadian ini” terselip doa dalam hati kecil kami.
Ketika berjalan pulang, seorang anak menarik baju salah satu diantara kami. Adik kecil yang sedang kehilangan cerianya, aku menundukkan tubuhku dan berkata “Kenapa nak, ada yang bisa bapak bantu?”, tanyaku sembari tersenyum ramah.
Adik kecil berparas lugu itu berkata “Pak guru, saya mau pulang ke rumah saya pak di Lombok Utara, tapi saya bingung pak.. rumah kami sudah hancur jadi tanah”.
Aku tertegun mendengarnya, hati kami menangis tapi tak ada yang dapat kami lakukan selain menyemangatinya. “yang sabar nak ya, untuk sementara tinggal di pondok aja dulu sama teman-teman yang lain, InsyaAllah kamu aman disini nak”.
Bantuan yang tak seberapa untuk mereka..
Melihat dampak kerusakan yang terjadi di beberapa titik pusat gempa, kami pun berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana. Kami menyebar selebaran poster secara online kepada teman-teman kami di Jawa Timur dan meminta bantuan kepada teman-teman yang sedang melakukan PKL di daerah lain juga. Alhamdulillah, dalam jangka waktu 4 hari saja kami berhasil mengumpulkan uang Rp.10.000.000 yang siap disalurkan kepada saudara-saudara kami yang membutuhkan. Tepat pada tanggal 12 Agustus 2018 kami bersama tim relawan pondok berangkat menuju Lombok Timur dan Utara untuk memberikan sumbangan bantuan. Banyak yang kami bawa mulai dari sembako, makanan, minuman, pakaian, obat-obatan yang menjadi kebutuhan utama para pengungsi. Daerah yang kami kunjungi adalah Lombok Utara yaitu kecamatan Gangga, Pamenang dan Tanjung sedangkan di Lombok Timur yaitu kecamatan Bayan.
Poster Online Galang Bantuan Dana |
Walaupun jarak antar daerah ini cukup jauh, tetapi satu persamaan yang dapat kami lihat yaitu dimana mata memandang yang ada hanyalah bangunan rusak dan hancur terluluhlantahkan oleh gempa bumi. Setelah seharian berkeliling dan memberikan bantuan, kami pun kembali pulang menuju Lombok Barat. Ketika melewati Kecamatan Bayan, Gunung Rinjani dengan gagahnya berdiri tegak bak paku bumi tanah Lombok, indah sekali tapi kini kau sedang berduka sobat.. semoga cepat sehat kembali. Kemudian kami melewati pinggir lautan Lombok Utara, aku menoleh keluar jendela mobil, di ujung barat sana matahari hendak berpamitan diiringi dengan senjanya yang menawan. Oh Tuhan.. negeri seindah ini sedang berduka tapi kau mampu sembuhkan kami dengan ciptaanmu yang indah. Benar sekali, jika kita jaga alam, alam pun akan menjaga kita. Seperti senyum manis sang mentari di sore hari kala itu.
Kondisi Posko Bantuan Lombok |
Langkah Cepat, Tepat dan Akurat dalam menghadapi Bencana Alam
Penggalan kisah diatas mungkin satu dari ribuan kisah duka lainnya akibat bencana alam yang terjadi di muka bumi. Kita semua tak bisa mengelak, dimana saja tempat kita berpijak bisa terjadi bencana alam kapan saja. Karena tidak ada yang tahu kapan bencana itu akan terjadi. Namun, bukan berarti kita hanya berdiam diri saja ketika bencana alam terjadi. Terdapat beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan bencana alam ataupun strategi jitu ketika terjadi bencana alam terutama gempa bumi. Yuk simak lebih lanjut mengenai bentuk upaya pencegahan dan strategi jitu dalam menghadapi bencana alam terjadi di daerahmu.
SEBELUM BENCANA ALAM TERJADI
1. Sadar akan Daerah Rawan Bencana
Indonesia berada di daerah yang rawan akan bencana alam khususnya gempa bumi baik itu secara vulkanik yakni berasal dari gunung berapi maupun gempa bumi tektonik yang berasal dari lempeng bawah tanah. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tercatat ada sebanyak enam subduksi atau penujaman lempeng di Indonesia. Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan bahwa keenam subduksi itu dapat dirinci kembali menjadi 16 segmen megatrust. Megatrust ini dapat berpotensi untuk memicu gempa besar di atas 7 magnitudo. Selain itu, Indonesia juga memiliki bagian banyak sesar aktif yang sewaktu-waktu dapat bergerak. Dari sekian banyak sesar aktif tersebut, sebagiannya berada di daratan. Sesar aktif yang berbeda di daratan ini jika bergerak akan menimbulkan efek goncangan yang cukup signifikan. Bahkan cenderung bersifat destruktif atau merusak.
Meskipun Indonesia berada di daerah yang rawan bencana gempa bumi, namun kita sebagai warga negara Indonesia justru tidak boleh takut, kita bisa saja hidup aman seperti negara lainnya. Bagaimana caranya? Yaitu kita sebagai warga negara seharusnya menanamkan Budaya Sadar Bencana pada diri kita akan kondisi Indonesia yang rawan akan bencana alam. Sehingga sebelum bencana alam itu terjadi, kita sudah membekali diri kita terhadap apa yang harus kita lakukan sebagai upaya pencegahan dan cepat tanggap terhadap bencana alam.
2. Selalu waspada dan Hati-Hati
Kita seharusnya selalu waspada dan hati-hati karena sewaktu-waktu bencana alam bisa kapan saja terjadi. Bukan berarti kita harus waspada dan hati-hati sepanjang hari, tapi lebih berfokus pada sikap tanggap, berfikir cepat dan mengetahui apa yang harus kita lakukan agar bisa melakukan upaya pencegahan dan penyelamatan dari bencana alam yang terjadi.
3. Memantau Informasi Terkini BMKG sebagai Langkah Awal Pencegahan
Langkah selanjutnya adalah mengetahui informasi terkini tentang kondisi alam Indonesia melalui sumber informasi yang terpercaya seperti contoh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hindari sumber-sumber informasi yang tidak valid atau hoax. Melalui informasi yang telah diberitahukan BMKG setidaknya kita bisa lebih tahu apa yang sedang terjadi dan bisa bersiaga jika terdapat indikasi bencana alam berdasarkan informasi tersebut.
4. Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita
Menjaga alam adalah sebuah kewajiban tiap individu sebagai bentuk mencegah alam dari bencana alam. Sebenarnya kita bisa memulai dari hal-hal sederhana seperti misalnya tidak membuang sampah sembarangan atau ke sungai, hindari penggunaan plastik secara berlebihan, gunakan energi listrik secukupnya, jaga alam dengan merawatnya bukan justru merusaknya, kurangi menggunakan alat kendaraan jika tidak begitu penting untuk digunakan sebagai bentuk mengurangi polusi udara, merawat habitat tanaman dan binatang, dan banyak hal sederhana lainnya sebagai bentuk partisipasi kita dalam menjaga alam dan lingkungan. Karena kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia dan alam harus hidup saling berdampingan. Bencana alam juga akan terjadi sewaktu-waktu namun Kenali Bahayanya, Kurangi Resikonya sehingga kita bisa melakukan upaya proteksi diri agar dapat meminimalisir dampak buruk tersebut tehadap diri dan lingkungan kita.
PADA SAAT BENCANA ALAM TERJADI
1. Jika Dekat dengan Tempat Luas Segera Berlari ke Tempat yang Aman
Pada saat bencana alam gempa bumi terjadi sedangkan posisi kita berada di dalam ruangan, langkah awal yang dapat kita lakukan adalah berfikir cepat dan tepat serta jangan panik. Jika tempat kita berada dekat dengan pintu keluar yang bisa mengarahkan kita ke lapangan luas dan jauh dari bangunan tinggi. Teman-teman bisa langsung berlari kearah tempat tersebut. Karena menurut beberapa video gempa bumi yang saya amati butuh beberapa detik sampai menit hingga gempa bumi dapat meruntuhkan sebuah bangunan. Jika dirasa bisa menuju tempat aman tersebut maka berlari lah dan jangan lupa lindungi kepala dengan benda lainnya atau dengan tangan supaya kepala kita terhindar dari reruntuhan ringan akibat gempa bumi.
2. Jika Terjebak di Lantai Atas Carilah Perlindungan
Jika teman-teman berada di lantai atas pada saat gempa bumi terjadi, maka carilah perlindungan yaitu dengan bersembunyi di bawah meja atau benda lainnya yang sekiranya kuat menahan reruntuhan. Langkah tersebut sebagai langkah awal perlindungan diri, kemudian berusahalah untuk tidak takut dan panik agar dapat berfikir jernih dalam setiap keadaan. Jika dirasa gempa bumi telah berhenti dan aman, langsung saja menuju tempat aman yaitu keluar dari gedung tersebut melalui jalur evakuasi yang telah disediakan untuk menghindari gempa susulan terjadi.
3. Hindari Bangunan yang Mudah Runtuh
Bangunan tua, rapuh dan sudah tidak terawat bukan pilihan yang tepat untuk berlindung, justru hindari tempat-tempat tersebut karena mudah runtuh akibat gempa bumi. Banyak indikasi yang membuat bangunan tersebut mudah runtuh, yaitu kenali umur bangunan, tekstur dinding yang mudah rapuh dan bangunan yang tua. Hal tersebut akan sangat mudah runtuh jika gempa bumi terjadi, jadi lebih baik hindari tempat-tempat tersebut ya guys jika gempa bumi terjadi.
4. Selalu Waspada dan Hati-Hati terhadap Gempa Susulan
Berdasarkan pengalaman saya pada saat gempa bumi Lombok tahun lalu terdapat beberapa gempa bumi yang berskala besar namun terdapat juga ratusan gempa bumi susulan yang berskala kecil. Maka dari itu kita harus selalu waspada dan hati-hati akan terjadinya gempa bumi susulan. Hal ini dapat kita lakukan dengan melakukan persiapan-persiapan penyelamatan jika terjadi gempa bumi susulan. Hindari bangunan tinggi untuk sementara waktu jika dirasa belum aman.
SETELAH BENCANA ALAM TERJADI
1. Selamatkan Orang Lain Selagi Bisa diselamatkan
Jika telah terjadi gempa bumi, maka carilah tempat aman yang dapat dijadikan sebagai tempat pengungsian sementara. Kemudian jika dirasa gempa bumi sudah benar-benar aman, kembalilah ke bangunan-bangunan yang runtuh untuk menolong orang-orang yang kemungkinan besar masih hidup dan bisa diselamatkan. Jika tidak bisa dilakukan sendiri maka lakukanlah secara berkelompok. Jika pada akhirnya memang sulit untuk melakukan evakuasi hal yang dapat kita lakukan adalah menunggu tim SAR atau relawan yang ahli di bidangnya untuk mengerjakan hal tersebut.
2. Carilah Barang-Barang Berharga yang Bisa Digunakan
Hal lain yang tak kalah penting adalah mencari barang-barang berharga yang sekiranya bisa dugunakan seperti pakaian, makanan, selimut, terpal dan lain-lain. Hal tersebut bisa kita gunakan sebagai cadangan kebutuhan sembari menunggu bantuan datang dari donatur ataupun pemerintah.
3. Mencari Perlindungan ke Tempat yang Aman
Carilah tempat yang aman untuk berlindung seperti halaman luas dan jauh dari bangunan yang mudah runtuh. Bangun tenda sederhana dari terpal atau bahan lainnya yang mudah dan anti air sebagai tempat berlindung sementara. Pahami lokasi tempat kamu berada, cari lokasi yang lebih tinggi sebagai bentuk proteksi diri jika sewaktu-waktu terdapat indikasi tsunami akibat bencana alam gempa bumi tersebut.
4. Melakukan Trauma Healing Khususnya Anak-Anak
Bencana alam tentunya akan menjadi duka yang membekas bagi para korban terutama anak-anak. Namun hal lain yang dapat kita lakukan adalah bagaimana caranya agar bisa menghilangkan rasa trauma kepada warga khususnya anak-anak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberi penjelasan Budaya Sadar bencana yang logis tentang kawasan Indonesia yang memang rawan bencana namun kita juga bisa tetap aman dengan berbagai upaya pencegahan. Kemudian beri hiburan yang menarik sehingga bisa mengurangi rasa trauma tersebut. Adanya bencana alam bukan untuk ditakuti, tapi dihadapi bersama dengan berbagai upaya pencegahan dan penyelamatan karena bencana alam bisa kapan saja terjadi dan kita tidak bisa menghindarinya.
5. Berdoa Semoga Selalu diberi Keselamatan oleh Tuhan yang Maha Kuasa
Hal yang harus kita lakukan adalah selalu berdoa memohon perlindungan atas bencana alam yang terjadi. Bencana alam terjadi akibat kodrat yang maha kuasa dan ulah sebagian manusia yang tidak bertanggung jawab. Berdoa adalah jalan satu-satunya setelah berbagai usaha yang kita lakukan untuk mencegah bencana alam terjadi. Semoga kita semua selalu berada dalam keselamatan dan lindungan-NYA, Amin.
Tangguh Bersama BNPB Hadapi Bencana Alam
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang mempunyai tugas membantu Presiden Republik Indonesia dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu, serta melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.
Berikut ini adalah tugas dan fungsi dasar BNPB sebagai lembaga penanggualangan bencana alam dan tangguh bersama BNPB.
- Tugas
1.Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara;
2.Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3.Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
4.Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
5.Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan internasional;
6.Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7.Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
8.Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
- Fungsi
1.Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien; dan
2.Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
Mari tangguh bersama BNPB dalam rangka melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yaitu ikut bersinergi dalam mewujudkan alam dan lingkungan yang baik. Turut andil dalam menjaga dan merawat alam sebagai bentuk pencegahan bencana alam. Sebagai warga negara yang baik kita juga harus mendukung BNPB dalam hal penanggulangan bencana baik sebelum, pada saat dan setelah bencana alam itu terjadi. Sehingga kita bisa tangguh bersama menghadapi bencana alam. Bersama BNPB Kita Siap Untuk Selamat!.
Sebuah bencana alam dapat terjadi akibat beberapa faktor yaitu mulai dari faktor alam itu sendiri. Kemudian juga bisa saja dari oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya merusak alam. Kita sebagai umat manusia adalah khalifatullah fil ard (pemimpin di muka bumi ini) sudah seyogyagnya harus menjaga dan merawat alam kita ini. Umat manusia justru tidak bisa hidup tanpa alam karena alam dan manusia selalu hidup beriringan dalam keseimbangan. Jadi mari kita Tangguh bersama BNPB dan jaga alam kita yang indah ini dan alam pun akan menjaga kita. Love your earth, saving you from disaster!
Sumber:
www.bnpb.go.id
www.wikipedia.org
www.liputan6.com
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh BNPB yaitu Tangguh Awards 2019 dengan tema Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita.
Iya, budaya sadar bencana harus sering disosialisasikan pada masyarakat. Harusnya sih diajarkan di sekolah. BNPB tugasnya banyak di negara rawan bencana seperti kita ini. Bencana asap termasuk ranah BNPB juga gak ya?
Iyaa bener mbak, apalagi daerah kita Indonesia ini juga merupakan termasuk daerah yg rawan bencana, jadi budaya sadar bencana itu bisa disosialisasikan sedini mungkin, melalui salah satu event ini mungkin juga menjadi wadah tersebut mbak..
Terima Kasih mbak sdah berkunjung mbak..
Memang ada banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia. BNPB dibantu masyarakat bahu membahu memulihkan kembali kondisi pasca bencana. Sikap gotong royong aeperti ini mesti harus dilestarikan.
iya bener banget fin, mungkin ini jadi salah satu sarana untuk menanamkan budaya sadar bencana ya..
iya bener sekali kak, semoga secara berkala hal tersebut bisa segera terlaksana
Wah, Nurul.Hakim ya. Ponakanku mondok disana sekarang. Sudah kelas 2 SMP, tahun depan mau SMA dia
Harus dimasukkan kurikulum sekolah nih, kalo perlu lebih dulu dibandingkan belajar baca tulis
bencana rata di mana2. gempa, tsunami, kebakaran hutan. semua kebagian. byk dosa kita
iya mbak.. ini juga sebagian ulah dari kita yang tidak bertanggung jawab.
PKL benar-benar pembelajaran yang nyata. Tentang kebencanaan, kita harus banyak belajar.
Artikel ini diikut sertakan lomba BNPB, ya Mas? Semoga menang, ya. Disamping itu semoga bermanfaat untuk masyarakat banyak tulisannya
Kesadaran masyarakat terhadap bencana memang masih kurang, ya. Bagaimana upaya menghadapi bencana dan setelahnya masih harus sering dikampanyekan
Selalu terharu mendengar kisah-kisah relawan di tanah bencana. Semoga sehat selalu dan dilimpahkan rahmat Allah yang tiada putus. aamiin…
oh iyakah bang? berarti pas gempa kemaren ada disana juga bang?
bener banget mbak..
iya bener mbak.. banyak pelajaran yang bisa kita ambil
iya mas, nggak berharap menang sih.. cuman ya biar kualitas nulis makin baik aja.. hehehe
benar sekali mas.. semoga bisa segera dikampanyekan..
Amiin.. Makasih banyak mbak..