Eksplor Kota Blitar 24 Jam Cuma Modal Nekat

 
Teringat masa kuliah dulu terdapat sebuah program wajib yang harus kita lakukan yaitu Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan KKN, eits.. tapi bukan KKN Desa Penari loh ya, Hehehe. Kami bersebelas orang melakukan kegiatan KKN di desa Donomulyo, Kabupaten Malang. Setelah satu bulan lamanya kami melakukan KKN, kami pun memutuskan untuk backpakeran selama 24 jam. Sempat berdebat soal daerah yang ingin kami tuju, akhirnya terputuskanlah Blitar sebagai tempat kami liburan. Hal ini karena letak desa kami yang berada di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Blitar. Jadi, kami bisa menempuh jarak yang tidak terlalu jauh dan eksplor Blitar 24 jam. 
 
Kami berangkat pada jam 18.00 WIB tepatnya setelah shalat maghrib, pada saat itu kami sebenarnya berencana berangkat jam 15.00 setelah ashar, tetapi berhubung hujan gerimis yang tak berujung seperti cintaku padanya, eaak.. apaan sih. Ahaha. Akhirnya karena hujan yang tak berhenti kami pun memutuskan untuk berangkat setelah Maghrib. Sekitar dua jam perjalanan akhirnya kami pun sampai di Kota Blitar, Terdapat beberapa tempat yang telah kami kunjungi di antaranya sebagai berikut.
 

Alun-Alun Kota Blitar

 
 
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Alun-Alun Blitar, sekilas alun-alun Blitar sama seperti alun-alun biasanya. Terdapat lapangan luas, dengan berbagai taman yang ada di sudut alun-alun. Terdapat juga tempat duduk dan fitnes area yang ada di sekitarnya. Kami pun menghabiskan waktu hanya sekedar berkeliling taman sembari menghirup udara malam. Malam ini lapangan cukup ramai, di tengah lapangan terdapat beberapa muda-mudi yang sedang berlatih paskibra. Iya, mereka adalah orang-orang yang terpilih untuk melakukan paskibra di upacara Agustusan Kota Blitar nanti. Setelah puas berkeliling taman kami pun memutuskan untuk berpindah lokasi.
 

Tugu Pecut Kota Blitar

 
 
Tak jauh dari Alun-Alun Blitar, kami melanjutkan perjalanan menuju Tugu Pecut Blitar. Tugu ini berada tepat di sebelah alun-alun. Jadi, kami hanya tinggal melangkahkan kaki saja dan sampailah di Tugu Pecut ini. Tugu ini adalah patung yang berbentuk pecut yang dikelilingi dengan air mancur yang berwarna warni. Pecut ini dipercayai sebagai cemeti pusaka Samandiman yang digunakan oleh Adipati Blitar untuk mencegah amukan lahar dari letusan Gunung Kelud. Setelah selesai berkeliling tugu, kami pun mendokumentasikan tiap momen dengan berfoto.  
 

Bakso Khas Kota Blitar

 
 
Setelah lelah berjam-jam mengelilingi Alun-Alun Blitar, suara perut keroncongan pun bersahutan, sebuah sirine yang menandakan bahwa kami sudah mulai lapar. Kami pun memutuskan untuk mencicipi bakso khas Blitar. Tak jauh-jauh dari tempat bermain, kami pun sudah sampai di Warung Bakso, iya itung-itung ngangetin badan dan menghilangkan lapar di perut lah ya.  Dengan bakso seharga Rp.7000 s.d. Rp.10.000 saja sudah bisa menghilangkan rasa lapar di perut. 
 

Wisata Bukit Teletubis

 
 
Keesokan harinya kami memutuskan untuk berkunjung ke Wisata Bukit Teletubis, perjalanan yang kami lakukan adalah sekitar dua jam untuk wisata ini. Dari tempat parkir kami harus berjalan kaki lagi sampai ke atas. Walaupun agak melelahkan, tetapi ketika sampai diatas bukit, kami sangat puas karena bisa menyaksikan pemandangan bukit-bukit seperti layaknya bukit teletabis. Disamping itu juga terdapat berbagai macam spot foto yang menarik seperti balon udara, ayun-ayunan, tangga, dan lainnya. Pemandangan dari atas bukit memang sangatlah indah, adanya hamparan hehijauan dan bukit-bukit membuat bukit teletabis nampak menjadi lebih indah. Setelah asyik berkeliling dan berfoto-foto kami pun memutuskan ke destinasi selanjutnya. 
 

Makam Bung Karno

 
 
Perjalanan kami benar-benar tidak ada hentinya, mulai dari satu tempat lanjut ke tampat lainnya. Setelah dari wisata bukit teletabis kami langsung menuju ke salah satu makam pahlawan, yaitu makam Bung Karno. Sebenarnya, kami juga ingin backpakeran ke Candi Penataran, tetapi berhubung waktu yang sudah menjelang sore akhirnya kami memutuskan untuk langsung ke makam bung Karno saja. Makam bung karno terdiri dari beberapa tempat, mulai dari museum Bung Karno, area taman kolam ikan, dan makam Bung Karno. Di sini juga terdapat makam ibunda dan ayahanda dari Bung Karno yang terletak bersebelahan langsung dengan makam Bung Karno. Kami pun meluangkan waktu untuk mendoakan almarhum. Makamnya selalu ramai dan tak pernah sepi dari para pelayat. Semua itu tentunya karena perjuangan beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 
 
 
Terdapat beberapa kejadian yang benar-benar bikin kami sempat kebingungan pada saat malam hari, satu pun dari kami tidak ada yang berasal dari kota Blitar, kami pun menghubungi teman-teman yang sedang ada di Blitar ternyata tak ada yang bisa kita tinggali. Sempat bingung mau tidur dimana, apalagi kami membawa beberapa anak perempuan. Sempat berpikir untuk tidur di masjid terdekat, mungkin bagi laki-laki sangat nyaman tetapi tidak untuk para perempuan. Walaupun masjid adalah tempat yang aman, tetapi setidaknya harus benar-benar hati-hati ketika berpergian dengan perempuan. Yaitu tetap menjaga mereka agar lebih aman.
 
Beberapa saat kemudian, salah satu dari kami tiba-tiba menyarankan untuk menginap di OYO Hotel saja. Wah… sempat kami mengurungkan niat karena kami semua hanya bermodalkan niat, nekat dan low budget. Eh, udah kayak malaikat penolong aja, ternyata dia memiliki voucher potongan harga senilai 70% di OYO Hotel tersebut,  tentunya membuat kami sangat senang. Pada Akhirnya OYO pun menjadi tempat yang tepat bagi kami untuk menginap. 
 

Apa itu OYO Hotel?

 
OYO Hotel adalah sebuah perusahaan startup yang bergerak dalam bidang pelayanan dan pemesanan hotel secara online. Perusahaan asal India itu berdiri pada Juni 2013 oleh seorang pemuda berusia 21 tahun yaitu Ritesh Algawar. Ide awalnya membuat bisnis ini adalah diawali dari pengalaman kurang mengenakan yang dialaminya ketika menginap di sebuah hotel di daerah New Delhi, mulai dari pelayanan hingga fasilitas yang diberikan kurang memuaskan. Pada akhirnya Ritesh pun mulai merintis usaha hotelnya agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan. Berawal dari sabuah hotel saja yang langsung dirintis oleh Ratesh, ia pun yang memberikan pelayanan dan bantuan secara langsung. Di samping itu juga, dia sibuk membranding websitenya agar menarik banyak para wisatawan. 
 
Sumber: oyorooms.com
 
Atas kegigihannya dalam mengembangkan bisnis ia pun berhasil mendirikan hotel diberbagai kota di India. Usahanya semakin melejit ketika OYO Hotel berhasil dinobatkan sebagai perusahaan startup Unicorn miliki India. Sampai saat ini, OYO Hotel telah hadir di 240 kota berbagai negara mulai dari India, Nepal, Malaysia, Indonesia, UEA dan China. OYO Hotel di Indonesia sendiri sudah memiliki hotel lebih dari 100 kota di Indonesia. OYO Hotel hadir di Indonesia tentunya agar dapat memberi kemudahan dan kenyamanan kepadamu dalam mencari penginapan.
 

Fasilitas yang bisa kamu dapatkan di OYO Hotel ini.

 
OYO Hotel hadir di Indonesia dengan berbagai tipe dan kategori hotel, kamu bisa mendapatkan fasilitas hotel yang nyaman dengan harga yang terjangkau sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Fasilitas tiap Hotel OYO tentunya beragam, semakin lengkap fasilitas yang diberikan akan semakin mahal juga harga yang diberikan. OYO Hotel ini cocok banget buat semua kalangan yang ingin menginap sesuai dengan budget yang kita punya. 
Parking Facility
Free Wifi
Card Payment
Banquet Hall
TV 
AC
In-hous Restaurant
Complimentary Breakfast
Conference Room
CCTV Cameras
Power Backup
 

Alasan Memilih OYO Hotel sebagai tempat menginap

 
– Fasilitas Lengkap
OYO Hotel memiliki beberapa macam jenis hotel yang dapat kamu pilih, bagi kamu yang hanya memiliki modal low budget ataupun dengan kelas premium. Semuanya bisa menginap di OYO Hotel. Fasilitas yang diberikan juga tak tanggung-tanggung yang tentunya demi memberi kenyamanan kepada para pelanggan. Fasilitas lengkap dengan ruangan yang bersih dan nyaman tentunya membuat kita semakin betah berlama-lama di hotel tersebut.
 
– Harga Terjangkau
OYO Hotel memiliki harga yang sangat terjangkau, bisa terbilang mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu sesuai dengan hotel yang kamu butuhkan. Di samping itu juga, OYO sering bagi-bagi promo loh yang tentunya membuat kita ketagihan untuk menginap di Hotel Istiemewa dengan harga yang istimewa pula.
 
– Lokasinya yang Strategis
Bagi kami yang merencanakan backpakeran dengan lowbudget dan berada di Blitar tentunya memilih OYO Hotel sebagai solusi penginapan. Tidak hanya hotelnya yang bisa diakses di 100 kota di Indonesia, tetapi juga OYO Hotel ini terletak di tempat yang strategis sehingga membuat kita tidak terlalu sulit untuk akses menuju hotel ini.
 
– Pemesanan dan Pembayaran yang mudah
Adanya OYO Hotel tentunya memudahkan kita memesan tiket hotel tanpa harus booking ke tempatnya langsung. Kamu bisa memesan tiket secara langsung melalui website ataupun dari aplikasimu. Selanjutnya kamu pilih daerah dan tipe hotel yang kamu mau. Setelah selesai memilih dan memesan, kamu bisa langsung melakukan pembayaran baik secara online maupun secara langsung di tempat. 
 
– Pelayanan yang ramah dan memuaskan
Salah satu hal yang penting pada saat memilih tempat menginap adalah pelayanan yang diberikan kepada kita. OYO Hotel tentunya akan memberikan pelayanan terbaiknya kepada kita agar nyaman selama menginap di OYO Hotel ini. Pelayanan yang ramah dan memuaskan akan membuat kita betah berlama-lama menginap di hotel ini.
 

Yuk, Menginap di OYO Hotel

 
Sebuah keberuntungan bagiku bisa menginap di OYO Hotel ini, karena perjalanan yang kami lakukan dengan modal yang sedikit justru membantu saya memilih tempat penginapan yang terjangkau dan nyaman. Bagi kamu yang pengen backpakeran ataupun berpergian, nggak usah bingung lagi mencari penginapan ya, karena OYO Hotel hadir sebagai tempat menginap dengan harga terjangkau plus pelayanan yang memuaskan.Happy backpakeran ya gaes. Turu ndek omah tok, Kurang adoh piknikmu! Hahaha.
 

Baca juga: Nekat Traveler: 24 Jam Eksplor Kota Blitar

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

22 thoughts on “Eksplor Kota Blitar 24 Jam Cuma Modal Nekat”

  1. Jadi itu ceritanya explorenya malem-malem, trus terdampar di kota Blitar. Alhamdulillah ada OYO. Bener Mas, harus menjaga perempuan. Terimakasih lho, udah gentleman. Uhuk…Jangan kayak yang KKN di mana gitu, dari kampus terkenal itu. Amit-amit…

  2. Hahaha dapet kutipan cinta nih dari sini "hujan gerimis yang tak kunjung berakhir seperti cintaku padanya." Wiih serunya eksplore Blitar di malam hari bersama teman-temannya. Untung ada OYO Hotel ya jadi akhirnya nggak bingung mau nginep di mana, terutama untuk yang perempuan 🙂

  3. Jalan-jalan seperti ini memang sangat seru, ya. Dan yang pasti penuh kenangan.
    Untung kalian dapat tempat menginap. Kalau jalan-jalan dengan anak perempuan memang harus berpikir panjang tentang keadaan mereka.
    OYO termasuk murah dan terstandar, memang

  4. Trip nekad tapi ga nekad2 banget masih di hotel nginep nya kak kirain sampai ngemper di rumah warga setempat. Aku belum pernah ke blitar makasih infonya kak

  5. Wah serunya ya jalan-jalan sama teman-teman, bisa puas ngebolang tu harus dinikmati loh, sebelum nanti ada yang nggelendot mau ikut kalau kita mau pergi, meski hanya ke kamar mandi hahaha.

    Kalau Oyo hotel, memang Reconended kak. Diskonya nggak nahan. Masak mau dianggurin diskon nya ya kaan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version