Watu Payung, Wisata Alam Desa Ngadirejo Malang


Minggu lalu, saya bersama teman-teman blogger berkesempatan untuk mengunjungi salah satu wisata andalan Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Mendapat ajakan jalan-jalan, saya sangat senang sekali. Sudah beberapa bulan nih belum jalan-jalan, saya pun langsung mengosongkan waktu pada hari tersebut. Sebenarnya ketika mendengar kata Watu Payung, saya merasa asing dengan destinasi itu, maklum belum bisa eksplor keseluruhan wisata Malang, hehehe. Alhasil saya pun mencari informasinya di Google Maps, dan ternyata hasilnya pun nihil! Belum ada hasil untuk destinasi wisata tersebut. Usut punya usut, wisata Watu Payung ini adalah destinasi wisata yang baru berkembang dan memiliki potensi wisata alam yang sangat bagus untuk dieksplor.

 
Saya pun sangat senang, karena dapat menjadi salah satu yang akan mengeksplor destinasi wisata ini dan menjadi perantara masyarakat untuk menyebarluaskan destinasi wisata ini ke khalayak luas. Tidak hanya itu saja, Desa Ngadirejo juga memiliki aneka menu makanan tradisional khas yaitu Sambal bakarnya, untuk hal ini saya akan bahas pada postingan selanjutnya ya. Perjalanan kami menuju Jabung menghabiskan waktu sekitar satu jam hingga pada akhirnya sampailah kami di kediaman Bapak Wicahyo yaitu salah satu pegiat wisata di Desa Ngadirejo, Jabung, Malang.

Pak Wicahyo
Bapak Wicahyo atau biasa dipanggil Cahyowi itu merupakan pegiat wisata desa di Desa Ngadirejo. Beliau berkeliling kota untuk mempromosikan wisata baru Watu Payung tersebut. Bahkan Pak Wicahyo pernah diundang ke dinas pariwisata nasional dan mendapatkan penghargaan sebagai desa wisata berkembang, Sebagaimana yang kita tahu, desa wisata memiliki tiga macam tingkatan mulai dari tingkat rintisan, berkembang dan mandiri. Dengan semangat Pak Wicahyo yang ingin memajukan desa wisata Ngadirejo tersebut, beliau pun mengundang para blogger untuk mengeksplor dan menyebarluaskan wisata Watu Payung ini.
 

Wisata Alam Watu Payung Malang

Salah satu wisata yang saya eksplor adalah wisata Watu Payung, destinasi wisata alam ini sangatlah indah, yaitu sebuah batu raksasa alami yang berbentuk cekung, sehingga membentuk layaknya sebuah payung. Di samping itu, di sekitar Watu Payung ini juga terdapat aliran air sungai yang jernih dan menyegarkan mata. Kami pun tak menyiakan-nyiakan waktu untuk bersenang-senang dan bermain. Namun, sayangnya terdapat tulisan-tulisan dari tangan yang tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya sedikit menodai keindahan dari wisata Watu Payung ini.
 

Lokasi dan Akses Menuju Wisata Alam Watu Payung

 

Desa Ngadirejo
 
 
Watu Payung ini terletak di Dusun Kampung Anyar, Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Jika teman-teman berangkat dari Kota Malang, maka akan menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam. Kemudian teman-teman harus memarkir kendaraan di kediaman pak Wicahyo terlebih dahulu, karena akses menuju destinasi wisata ini diharuskan dengan berjalan kaki. Jalan menuju wisata Watu Payung ini sangatlah menyenangkan, kita akan menuruni setapak demi setapak jalan yang lebarnya tidak sampai satu meter tersebut, karena berada di pinggir jurang atau perkebunan warga setempat. Walaupun jalannya agak menurun, tetapi tracking yang  teman-teman lakukan sangatlah menyenangkan. Karena selama perjalanan, teman-teman akan ditemani oleh rindangnya pepohonan yang menjulang tinggi, disamping itu juga, teman-teman akan disuguhkan dengan berbagai macam tanaman perkebunan warga seperti kopi, nangka, dan durian. Jika musim durian datang teman-teman juga bisa mencicipi nikmatnya buah durian loh. Wah… Enak banget kan!


Ketika sudah selesai menuruni jalan yang terjal, teman- teman juga harus menyusuri beberapa anak sungai, air yang jernih dan bebatuan yang tersusun secara alami benar-benar sangat indah. Kami pun sempat bermain air, sembari menikmati sejuknya aliran air yang membasahi kaki hingga ke lutut. Setelah sekitar 15 menit kita berjalan menyusuri sungai, akhirnya kita pun sampai di destinasi Wisata Watu Payung.
 

Hal-hal yang bisa kamu lakukan di Watu Payung

 
– Berfoto
Melihat keindahan alam batu raksasa merupakan momen yang tepat untuk berfoto. Banyak spot foto menarik yang dapat kamu dokumentasikan di tempat ini. seperti bentuk batu yang melengkung seperti goa, air yang jernih, bebatuan, mengambil foto siluet di batu ini juga bisa menjadi pilihan yang tepat. Eittss.. tapi inget waktu pulang ya.. Jangan sampe kelewat waktu loh, hohoho.
 
– Bermain air
Melihat aliran air yang bening dan tidak terlalu deras benar-benar memanjakan mata dan tidak bisa menahan diri untuk bermain air. Air yang rata-rata tingginya selutut ini, cocok sekali buat bermain air ataupun hanya sekedar berendam saja. Dinginnya air membuat kita menjadi lebih segar olehnya. 
 
– Berburu buah-buahan 
Jika musim panen tiba, teman-teman juga bisa loh menikmati buah-buahan di perkebunan tersebut. Karena sepanjang perjalanan menuju destinasi wisata Watu Payung ini, terdapat beberapa pohon durian, nangka dan lain-lain. Kebayang nggak nih makan durian, di pinggir sungai sembari menikmati keindahan alam di Watu Payung tersebut. What an epic moment brother!.

 

Demikianlah ulasan saya mengenai destinasi wisata Watu Payung ini, tempat ini cocok banget buat kamu yang suka tracking ataupun berwisata alam, kalo kesini harap menggunakan sandal gunung atau yang sejenisnya ya, karena terdapat beberapa area yang basah dan lainnya sebagainya. Sebenarnya ada satu wisata lagi yang bersebelahan dengan Watu Payung ini. InsyaAllah, saya akan ulas di next postingan ya guys, semoga bermanfaat. Hapyy weekend!
 
 

Baca juga: Wisata Alam Watu Gepit Malang

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

48 thoughts on “Watu Payung, Wisata Alam Desa Ngadirejo Malang”

  1. Temen blogger ya, temen komunitas ya kak?
    Pasti seru ya liburannya, terlihat dari keindahan alamnya yang masih nampak alami.

    Pasti udara disana dingin banget ya. 🙂

  2. 7 tahun saya kuliah di Malang, termasuk PKL di Pagank dan KKN di deket Bulu, nggak pernah tahu ada watu payung. Artinya dolan saya waktu tu kurang jauh ya mas. ahahaha. Enaknya masih bisa dolan2 sampean 🙁

  3. seru ya kalau bisa liburan mengunjungi tempat baru bersama teman-teman blogger, salah satunya watu payung ini. pulang-pulang bisa membawa cerita yang berbeda-beda yang ditulis dalam blog masing-masing orang.

  4. Wah saya juga baru dengar nih ada wisata Watu Payung, padahal rumah saya di perbatasan Malang – Blitar. Ok, next mudik mungkin harus saya kunjungi.

  5. Seneng banget kalo masih ada desa wisata yang mengandalkan keasrian alamnya. Maksudnya ia tidak berubah menjadi tempat wisata yang artifisial, misalnya mengandalkan warna-warni ornamen, lampu kerlap-kerlip, atau segala hal buatan tangan manusia lain. Meski sah-sah saja sebagai tujuan wisata, menurut saya kesannya gak asri.
    Untung Watu Payung enggak begitu ya. Nice.

  6. wisata watu payung di Desa Ngadirejo, Jabung, Malang.

    saya ingin kesana dan kelihatanya masih alami belum di kelola oleh masyarakat dan pemerintah daerah ya mas?

  7. Wisata alam Indonesia sepertinya ga akan pernah habis untuk dieksplore, selalu ada yang baru dan tentu saja tetap indah. Foto-foto pemndangannya keren!

    Ehh saya penasaran loh sama oleh-oleh khas sambal bakarnya. Sempet nyicip ga? hehehe

  8. Bagus nih masih alami dan asri. Jelajahnya seru. Ini yg pergi blogger semua? Sekalian nyari konten dong. Tadinya kukira, namanya tempatnya unik, Watu Payung.

  9. Semakin banyak ya destinasi wisata baru. Memang Indonesia punya alam yang indah yang bisa dieksplor namun tetap menjaga kelestariannya. Mudah-mudahan pemerintah setempat mau membantu pengembangan wisata Watu Payung ini.

  10. Gerbang desa Ngadirejo sudah bagus dan modern, ya. Dan sudah ada toko oleh-oleh. Keren banget, nih, pastinya pemberdayaan masyarakat sudah lebih tergarap. Ini bisa jadi ide. Jadi pengen tengok ke wisata alam dekat rumah. Sudah tergarap atau belum, ya… sudah 3 tahun tak ke sana. Jaraknya lumayan dan menanjak terus, jadi sudah tidak ke sana lagi.

  11. Wah, namanya mirip dengan destinasi di Jogja. Namanya watu payung Turunan, yang ada di Gunung Kidul. Kalau di jogja destinasinya berupa geo forest gitu. Jadi bisa menikmati keindahan pemandangan dari ketinggian. Hampir sama ya, menikmati keindahan bentang alam

  12. Paling seneng nih gw wisata yang model alam gini. Pikiran jadi seger. Kena sinar matahari, menghirup udara alami, liat yang ijo-ijo, fresh rasanya.

    Gak ngemol mulu, bikin bangkrut, wkwkwk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version