Berbicara tentang walisongo tentu kita tidak bisa terlepas dari nama wali Sunan Ampel Surabaya. Walisongo merupakan sejarah panjang dari penyebaran agama islam di Indonesia. Peran walisongo sendiri sangat penting dan menjadi cikal bakal terwujudnya implementasi umat islam yang moderat. Mencerminkan islam yang santun dan sebagai agama Rahmatan Lil Alamin. Maka banyak masyarakat pribumi yang tertarik masuk islam karena kesabaran dan keikhlasan para wali dalam berdakwah namun tetap mempertahankan adat dan budaya lokal setempat. Namun tetap meluruskan agar adat dan budaya tetap sejalan dengan ajara islam.
Siapakah Wali Songo itu?
Wali Songo sendiri berasal dari bahasa arab yaitu waliyyun dan bahasa jawa songo yaitu wali yang artinya pemimpin dan songo artinya sembilan. Wali songo berarti Sembilan pemimpin yang taat dan istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT. Sembilan Wali itu tersebar di beberapa wilayah di pulau Jawa yaitu: 1) Sunan Gresik, 2) Sunan Ampel, 3) Sunan Giri, 4) Sunan Bonang, 5) Sunan Drajad, 6) Sunan Kudus, 7) Sunan Muria, 8) Sunan Gunung Jati, 9) Sunan Kalijaga.
Saya kali ini akan menjelaskan salah satu wali songo yaitu Sunan Ampel Surabaya. Bagaimana peran beliau dalam berdakwah sehingga sampai saat ini banyak diziarahi oleh umat islam di Indonesia.
Biografi Sunan Ampel
Sumber: Wikipedia
Sunan Ampel merupakan salah satu wali yang menyebarkan agama islam di pulau jawa. Beliau lahir pada tahun 1401 di daerah Champa, Vietnam. Beliau menjadi pemimpin Wali Songo menggantikan Sunan Gresik yang wafat pada tahun 1419.
Sunan Ampel adalah Putra dari Syekh Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy dengan Dewi Candrawulan. Sunan Ampel juga merupakan keponakan Dyah Dwarawati, istri Bhre Kertabhumi raja Majapahit.
Dalam catatan Kronik Tiongkok dari Klenteng Sam Po Kong, Sunan Ampel alias Bong Swi Hoo, cucu dari Haji Bong Tak Keng – seorang Tionghoa (suku Hui beragama Islam mazhab Hanafi) yang ditugaskan sebagai Pimpinan Komunitas Tionghoa di Champa oleh Sam Po Bo. Sedangkan Yang Mulia Ma Hong Fu – menantu Haji Bong Tak Keng ditempatkan sebagai duta besar Tiongkok di pusat kerajaan Majapahit, sedangkan Haji Gan En Cu juga telah ditugaskan sebagai kapten Tionghoa di Tuban. Haji Gan En Cu kemudian menempatkan menantunya Bong Swi Hoo sebagai kapten Tionghoa di Jiaotung (Bangil). (Wikipedia)
Ziarah Makam Sunan Ampel Surabaya
Pintu Masuk ke Makam Sunan Ampel
Bagi kamu yang hendak melakukan ziarah ke makam Sunan Ampel bisa langsung saja menuju ke makam beliau di Makam area Masjid Sunan Ampel Surabaya. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya. Makam ini buka 24 jam, jadi kamu pun bisa berziarah sewaktu-waktu yang diinginkan.
Bagi kamu yang hendak membawa rombongan juga dapat menaiki mobil ataupun bis yang ada pada area parkir yang telah di sediakan. Kamu juga bisa melakukan sedekah seikhlasnya ketika ziarah ke makam sunan Ampel ini. Akan ada panitia dari Takmir Masjid yang akan mengakomodir prihal tersebut.
Di area makam juga sudah disediakan buku bacaan yang bisa kamu baca untuk membaca tahlil. Jangan lupa perhatikan batas suci ketika memasuki area makam ya. Jumlah orang yang berziarah akan sangat banyak, jadi carilah tempat yang sekiranya bisa membaca tahlil dengan nyaman.
Toko di Sepanjang Makam Sunan Ampel Surabaya
Sumber: Surya.co.id
Ketika sebelum memasuki area makam sunan Ampel, akan sangat banyak pedagang-pedagang yang menjual aneka barang dan makanan di sepanjang jalan menuju makam sunan Ampel ini. Mulai dari parfum, baju gamis, peci, tas, tasbih dan lain-lain. Untuk makanan juga beragam mulai dari makanan khas surabaya, nasi campur dan lain-lain. Bagi kamu yang telah selesai melakukan ziarah dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berbelanja di area tersebut.
Demikianlah ulasan saya ketika berziarah ke makam Sunan Ampel, bagi kamu yang sedang berada di Surabaya, sangat dianjurkan untuk berziarah juga ke makam Sunan Ampel ya. Karena tidak hanya diniatkan untuk mendoakan orang-orang saleh, semoga kita juga mendapat berkah dengan berada di dekat orang-orang yang shaleh. Amin ya Rabbal Alamin.