Energi Terbarukan Cegah Dampak Krisis Iklim Global

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan hutannya dan berada di garis khatulistiwa. Tentunya hal ini sangat mendukung bagi Indonesia sebagai negara yang dapat menerapkan energi bersih dan ramah lingkungan. Krisis iklim global masih memberikan dampak negatif dan perhatian dunia, meningkatnya emisi karbon akibat globalisasi terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini tentu memerlukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadinya krisis iklim di masa yang akan datang. Berbagai forum internasional telah dilakukan dalam memberikan solusi atas permasalahan tersebut. 

Salah satunya adalah kegiatan G20 yang dilkakukan di Bali pada tahun lalu. Kegiatan yang diikuti oleh 20 pemimpin dunia ini membuat kesepemahaman tentang komitmen bersama dalam memerhatikan dampak krisis iklim Global. Presiden Jokowi juga telah mengenalkan bagaimana penerapan energi terbarukan yang ada di Bali. Salah satunya adalah pemanfaatan panel surya yang telah dipasang di Hutan Mangrove Denpasar. 

Apa itu Energi Terbarukan? 

Saya berkesempatan mengikuti sebuah webinar yang diselenggarakan oleh #EcoBloggerSquad, webinar tersebut mengangkat topik tentang “Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan”. Pemateri yang hadir adalah Kak Refina Muthia Sundari, beliau adalah seorang Researcher Manager di Traction Energy Asia. 

Traction Energy Asia adalah sebuah lembaga penelitian yang bertujuan untuk memetakan, merancang serta memiliki fokus dalam penggunaan transisi energy bersih dan ramah lingkungan. 

Energi Terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang sudah tersedia dan cepat dihasilkan kembali, sehingga tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam berkelanjutan. 

Menurut beberapa pakar menyatakan bahwa energi terbarukan dapat menjadi solusi transisi energi yang dapat mengatasi krisis iklim global. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dilansir bahwa secara global, penggunaan energi terbarukan mampu menurunkan 1,25% emisi CO2 per kapita. 

Apa Saja Energi Terbarukan itu? 

Energi terbarukan memiliki beberapa contoh yang bisa dimanfaatkan diantaranya adalah sebagai berikut.

Energi Tenaga Surya

Matahari adalah sumber daya energi yang pasti kita jumpai setiap harinya. Diketahui bahwa energi tenaga surya memiliki sumber daya energi yang bersih dan ramah lingkungan. Maka dari itu pemanfaatan energi listrik dari sinar matahari dapat menjadi solusi dalam mengurangi emisi karbon.

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang menggunakan sel surya Solar Photovoltaic, (PV) untuk mengubah sinar radiasi matahari menjadi energi listrik. Pembangkit listrik ini merupakan bentuk energi terbarukan dalam pemanfaatan salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

Energi dari Minyak jelantah

Minyak jelantah yang biasa kita temui di rumah ternyata berpotensi juga dalam menghasilkan energi yang ramah lingkungan. Minyak jelantah biasanya akan diolah kembali menjadi minyak yang baru. Namun hal ini justru akan cenderung berbaahaya bagi tubuh. Limbah minyak jelantah lainnya akan diekspor ke Eropa untuk diolah kembali. Ada juga yang langsung membuang minyak jelantah tersebut ke saluran air atau tanah, hal ini justru mengakibatkan polusi bagi alam. 

Maka cara tepat yang dapat dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi energi yang ramah lingkungan. Minyak jelantah dapat digunakan untuk menggantikan minyak sawit sebagai bahan baku biofuel nasional dan mengurangi risiko penebangan lebih banyak hutan untuk menanam lebih banyak minyak sawit demi pasokan program biodiesel.

Bagi kamu yang berada di wilayah Jabodetabek, kamu dapat menukarkan minyak jelantah yang kamu punya dan akan mendapat imbalan dengan uang ataupun minyak yang baru. Tentu ini dapat menjadi kerja sama yang menguntungkan satu sama lain. 

Penggunaan energi yang ramah lingkungan menjadi tujuan yang positif bagi global. Dalam rangka mencegah dan mengurangi dampak krisis iklim global yang sedang terjadi saat ini, maka perlu komitmen bersama dalam memperhatikan urgensi dari penggunaan energi tersebut. Kamu juga dapat mempelajari banyak hal mengenai transisi energi bersih dan ramah lingkungan bersama Traction Energy Asia. 

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

6 thoughts on “Energi Terbarukan Cegah Dampak Krisis Iklim Global”

  1. Mengelola sampah rumah tangga emang terlihat sederhana, tapi dampaknya bakalan luar biasa. Sekarang di daerahku juga sudah banyak yang mau beli minyak jelantah, kalau dulu dibuang gitu aja karena gak tahu harus diapakan.

  2. Di Malang juga udah ada pengepul minyak jelantah jadi kita bisa mengurangi dampak negatif minyak sisa olahan makanan yamg terbuang. Sayangnya infonya masih belum masif, kayak baru sebagian kecil yg mau menyalurkannya, yg lainnya memilih membuangnya aja biar gak repot. Sedih

  3. Di tempatku ada yang rutin datang buat mengumpulkan minyak jelantah dari rumah warga. Alhamdulillah banyak yg mulai aware soal perlunya menjaga lingkungan dan mengelola sumber daya energi dengan lebih bijak

  4. di sekolah anak juga ada yg ngumpulin jelantah dan dapat 10k utk 5liter.. Saya punya minyak jelantah yg siap dikirim sih tapi gak sampe 5 liter. Petugas pengumpul jelantah RW jarang lewat hehe..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version