Deflasi, yang ditandai dengan penurunan harga barang dan jasa secara keseluruhan, dapat menjadi tantangan bagi para investor. Berbeda dengan inflasi yang lebih sering terjadi, deflasi menciptakan dinamika pasar yang tidak terduga, terutama dalam memilih instrumen investasi yang tepat.
Bagi investor obligasi, situasi ini memerlukan strategi khusus untuk mengoptimalkan portofolio. Lalu, bagaimana cara memastikan investasi obligasi tetap menguntungkan di tengah kondisi deflasi? Yuk, cari tahu beberapa langkah yang dapat kamu pertimbangkan untuk menjaga portofolio tetap aman dan produktif melalui artikel ini:
Memahami Deflasi dan Dampaknya
Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam suatu periode tertentu. Meskipun harga barang menjadi lebih murah, dampak deflasi tidak selalu menguntungkan, terutama bagi pengusaha yang merasakan penurunan pendapatan signifikan. Hal ini memaksa mereka untuk mengurangi produksi atau bahkan memberhentikan karyawan, yang menyebabkan peningkatan pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat.
Bagi investor, deflasi dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi. Namun, obligasi bisa menjadi pilihan yang menarik dalam situasi ini. Pasalnya, obligasi cenderung lebih stabil dan memberikan pendapatan tetap yang menguntungkan ketika suku bunga rendah.
Di masa deflasi, nilai uang menguat, sehingga pembayaran bunga obligasi menjadi lebih bernilai. Meski demikian, penting untuk berhati-hati dan mempertimbangkan jangka panjang. Dengan strategi yang tepat, obligasi bisa menjadi investasi terbaik untuk melindungi portofolio dalam kondisi ekonomi yang menantang.
Strategi Mengoptimalkan Portofolio Obligasi Saat Deflasi
Saat deflasi, pasar saham cenderung fluktuatif, sehingga banyak investor beralih ke obligasi sebagai perlindungan. Untuk hasil yang optimal, penting memiliki strategi yang tepat dalam portofolio obligasi, yakni sebagai berikut:
1. Pilih Obligasi dengan Durasi Pendek
Saat deflasi, memilih obligasi dengan durasi pendek adalah strategi yang tepat. Durasi obligasi mengukur sejauh mana harga obligasi terpengaruh perubahan suku bunga. Di masa deflasi, suku bunga biasanya akan turun dan obligasi dengan durasi panjang lebih rentan terhadap fluktuasi ini.
Sebaliknya, investasi obligasi dengan durasi pendek lebih tahan terhadap fluktuasi suku bunga, sehingga mengurangi risiko kerugian. Selain itu, obligasi jangka pendek memberikan fleksibilitas lebih, yang memungkinkan investor mengalokasikan kembali dana lebih cepat ketika pasar membaik. Ini adalah cara untuk melindungi portofolio di tengah ketidakpastian ekonomi.
2. Pertimbangkan Obligasi Indeks
Mempertimbangkan obligasi indeks saat deflasi bisa menjadi langkah cerdik untuk melindungi investasmu. Obligasi indeks disesuaikan dengan perubahan ekonomi, seperti inflasi atau deflasi.
Artinya, meskipun harga barang menurun selama deflasi, nilai pengembalian obligasi tetap terjaga karena disesuaikan dengan indeks harga konsumen. Dengan memilih obligasi jenis ini, kamu mendapatkan perlindungan terhadap penurunan nilai uang, sekaligus menjaga potensi keuntungan meski kondisi pasar sedang tidak stabil.
3. Perhatikan Kualitas Kredit
Saat deflasi terjadi, risiko kredit cenderung meningkat, terutama bagi perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan karena penurunan penjualan atau pendapatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kualitas kredit obligasi yang dipilih.
Pilihlah investasi obligasi dengan peringkat kredit yang baik, seperti obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat. Meskipun obligasi dengan peringkat lebih rendah (high-yield) menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, namun risiko gagal bayar juga lebih besar.
Di masa deflasi, lebih baik kamu fokus pada portofolio obligasi dengan risiko kredit yang lebih rendah. Hal ini berguna untuk menghindari potensi kerugian yang besar akibat default atau gagal bayar.
4. Tinjau Ulang Portofolio secara Berkala
Mengoptimalkan portofolio obligasi di tengah deflasi membutuhkan pemantauan yang cermat. Pasar dan kondisi ekonomi dapat berubah dengan cepat, sehingga penting untuk meninjau portofolio secara berkala. Pastikan obligasi yang kamu miliki tetap sesuai dengan tujuan investasi dan profil risikomu.
Dengan melakukan tinjauan rutin, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko tak terduga, seperti perubahan suku bunga atau penurunan kualitas kredit. Penyesuaian portofolio yang tepat akan membantumu menjaga agar investasi terbaik kamu tetap aman dan sesuai dengan kondisi pasar yang dinamis.
5. Konsultasikan dengan Profesional
Deflasi dapat menciptakan tantangan tersendiri dalam memilih dan mengelola obligasi yang tepat. Dalam kondisi yang kompleks seperti ini, berkonsultasi dengan seorang profesional investasi bisa menjadi langkah yang baik.
Pasalnya, seorang perencana keuangan atau manajer portofolio yang berpengalaman dapat membantumu menyesuaikan strategi investasi, memahami risiko yang terlibat, serta memberikan saran terkait pilihan obligasi terbaik untuk portofoliomu. Selain itu, profesional dapat memberikan pandangan tambahan mengenai faktor-faktor yang mungkin terlewat, seperti perubahan dalam kebijakan moneter atau pergerakan pasar yang dapat mempengaruhi kinerja obligasi.
Mereka juga dapat membantu mengoptimalkan hasil investasi dengan menyesuaikan portofolio sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang, serta membantumu merencanakan strategi yang lebih matang dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Mengoptimalkan portofolio obligasi di tengah deflasi memang memerlukan strategi yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar. Dengan memilih investasi obligasi berdurasi pendek dan memperhatikan kualitas kredit, investor dapat meminimalkan risiko sekaligus meningkatkan potensi keuntungan.
Mengingat pentingnya pengelolaan yang baik, Aplikasi digibank by DBS hadir dengan berbagai pilihan produk obligasi yang bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor. Melalui platform yang user-friendly, kamu dapat melakukan pembelian, penjualan, serta pemantauan portofolio obligasi secara real-time, memberikanmu kontrol penuh atas investasi yang kamu jalankan.
Penting untuk diingat bahwa setiap bentuk investasi memiliki risiko. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan digibank advisor agar keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Selain itu, Aplikasi digibank by DBS juga menyediakan lebih dari 150 produk yang bisa kamu sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Kamu bisa berinvestasi dengan dana terjangkau, reksadana mulai dari 100 ribu hingga obligasi dan deposito yang mulai dari 1 juta yang dapat, dibeli, dijual dan dialihkan dengan mudah melalui 1 aplikasi saja.
Menariknya, kamu juga bisa update portofolio dan tahu kondisi pasar di Aplikasi digibank by DBS karena tersedia alert notifikasi yang dapat dipersonalisasi. digibank Advisor juga siap memberi saran strategi investasi sehingga kamu dapat berinvestasi dengan tenang.
Agar kamu menjadi investor cerdik, kamu dapat mengunjungi Wealth 101 yang menyediakan panduan mendalam, menambah pengetahuan berinvestasi dan edukasi finansial dengan gabung di kelas investasi bersama pakar dan bisa join Live & Learn.
Yuk, mulailah berinvestasi di Aplikasi digibank by DBS dan temukan investasi terbaik yang sesuai dengan tujuan keuanganmu untuk masa depan yang lebih stabil dan menguntungkan. Jika tertarik berinvestasi melalui Aplikasi digibank by DBS, informasi lengkapnya bisa diakses di sini.