Skip to content
Jejak Panorama
Menu
  • TIPS
  • WISATA KULINER
  • EDUKASI
  • UMUM
  • FIKSI
  • EVENT
  • FILM
  • OTOMOTIF
  • HOTEL
  • KAMPUS
  • SKINCARE
  • TEKNOLOGI
  • LIFESTYLE
  • WISATA TEMPAT
  • KEUANGAN
  • KESEHATAN
Menu

Ngejot, Wujud Nyata Toleransi Beragama di Pulau Bali

Posted on 11 Oktober 201928 Maret 2022 by Muhammad Dzikrullah
 
Sejak dahulu kehidupan sosial bermasyarakat antar umat beragama di pulau Bali sudah terjalin dengan baik satu sama lain. Kami yang beragama hindu, islam, kristen, budha ataupun lainnya sudah hidup rukun sejak dahulu dengan norma-norma yang ada. Pulau Bali merupakan mayoritas yang beragama Hindu. Populasi masyarakat Bali keseluruhan berjumlah 4.255.000 dengan masyarakat hindu berjumlah 3.247.283 jiwa dan muslim berjumlah 520.244 jiwa dan lainnya. Meskipun demikian kami dapat hidup saling berdampingan satu sama lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui berbagai cara dalam kehidupan bersosial satu sama. Salah satu tradisi yang terkenal adalah Ngejot. Ngejot adalah salah satu wujud dari toleransi beragama di Tanah Bali.

Toleransi Beragama
dream.co.id

Apa yang dimaksud dengan Ngejot?

Ngejot adalah sebuah istilah yang berarti memberi makanan ke tetangga sekitar atau kerabat dekat yang berbeda agama. Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat acara besar atau hari besar pada masing-masing agama. Jika dalam umat islam merayakan hari raya idul fitri dan pada umat hindu pada hari raya galungan dan kuningan. Tradisi ngejot biasanya dilakukan ketika menjelang ataupun pada saat hari raya tersebut berlansung. Bagi umat islam biasanya memberi makanan khas lebaran seperti opor ayam, ketupat dan lain-lain. Namun, untuk umat hindu biasanya sudah memahami dan menghargai larangan-larangan yang ada dalam agama islam, jadi ketika pada saat perayaan-perayaan hari besarnya, biasanya akan memberi makanan berupa kue-kue yang sudah jadi atau buah-buahan. Tradisi ini pun sudah berjalan sejak bertahun-tahun lalu dan masih terjaga eksistensinya hingga kini terutama berada di daerah pedesaan.

Contoh Toleransi Beragama

Ngejot adalah salah satu wujud toleransi umat beragama di Bali, Ngejot biasanya dilakukan sebagai wujud bahagia atau suka cita atas hari raya yang dilakukan oleh tiap agama masing-masing dengan memberikan kebahagiaan mereka kepada orang lain dengan wujud memberi makanan ataupun buah-buhan. Banyak sebenarnya bentuk-bentuk lainnya sebagai contoh toleransi umat beragama di Bali. Mulai saling menjaga tempat peribadahan ketika sedang melakukan upacara agama. Ataupun ikut menjaga ketertiban ketika memasuki hari raya nyepi. Semua bentuk-bentuk toleransi tersebut telah terjaga dan masih berkembang hingga saat ini. Terlepas dari agama masing-masing, kami tetapi bisa menjalankan ibadah masing-masing tetapi juga tetap menjunjung rasa solidaritas keberagaman sebagai saudara setanah air.
 
Demikianlah ulasan saya mengenai tradisi ngejot di Pulau Bali ini, apapun tradisi yang kita lakukan semua hal tersebut bertujuan untuk menciptakan kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Terlepas dari ibadah yang kita lakukan sehari-hari, walaupun berbeda agama tetapi masyarakat Bali membuktikan bahwa mereka semua bisa hidup berdampingan dalam kehidupan sosial dan aktivitas sehari-hari. Itu tradisi di daerahku nih, lalu tradisi di daerahmu apa nih? Yuk, Share di kolom komentar Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.

7 thoughts on “Ngejot, Wujud Nyata Toleransi Beragama di Pulau Bali”

  1. Bondan Murdani Soleh berkata:
    11 Oktober 2019 pukul 12:41 pm

    Ngejot. Tradisi yg bagus.

    Balas
  2. Ahmad Dzikrullah berkata:
    14 Oktober 2019 pukul 1:30 pm

    Bener banget mas..

    Balas
  3. Yuli Aenuropiq berkata:
    15 Oktober 2019 pukul 5:19 am

    alhamdllah, semoga terus dan terus bisa mewujudkan toleransi dan bisa menjalin tali silaturahmi antar tetangga disana walaupun berbeda keyakinan

    Balas
  4. Ahmad Dzikrullah berkata:
    15 Oktober 2019 pukul 11:29 am

    Amiin, benar sekali kk

    Balas
  5. Nurul Sufitri berkata:
    3 November 2019 pukul 11:48 am

    Wah, aku baru tau nih tentang ;ngejot' di Bali. Bagus banget ya tradisi yang sangat besar jiwa toleransi pada orang lain. Apalagi umat Hndu di Bali bisa memahami umat Islam dan agama2 lain. Jadi bisa kasih kue atau buah2an aja dll. Ih seru amat, mas acara ini. Kepengen lihat secara nyata deh.

    Balas
  6. Ahmad Dzikrullah berkata:
    19 November 2019 pukul 10:26 am

    hehehe iya mbak, biasanya terjadi pada acara besar keagamaan masing2

    Balas
  7. Ping-balik: Mengisi Waktu pada Hari Raya Nyepi di Bali - JEJAK PANORAMA

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tapak Jejak

Halo Semua! Selamat datang di jejakpanorama.com. Blog ini berisi tentang tempat-tempat yang pernah saya kunjungi, rekomendasi staycation, kuliner, dan berbagai informasi menarik lainnya.

Yuk dukung dan support saya jika konten atau tulisan saya bermanfaat ya!

Kamu bisa dukung saya di sini https://trakteer.id/dzik_jp/link

Terima kasih.

JEJAK POPULER

Contact us

Jika ingin bekerja sama, silahkan hubungi saya ke alamat email berikut:

dzikrulahmad11@gmail.com

Tempat saya berlangganan website murah dan mudah Klik di sini, konsultasi lebih lanjut dapat menghubungi saya melalui akun sosial media yang tertera.

Jadi blogger cuan dengan join Seedbacklink, KLIK DISINI!

 

Temukan Kami

Alamat Email 

dzikrulahmad11@gmail.com

Sosial Media
Instagram : @jejak_panorama @dzik_jp
Twitter  : @jejakpanorama

 

Jejak Trip

  • BALI
  • MALANG
  • LOMBOK
  • BLITAR
  • JEMBER
  • JEMBRANA
  • PACITAN
  • BANYUWANGI
  • JOGJAKARTA
  • BATU

Menu

  • Beranda
  • Tentang
  • SITEMAP
  • Kontak
  • Portofolio
Banner Bloggercrony
Seedbacklink
© 2025 JEJAK PANORAMA | Powered by Superbs Personal Blog theme
Go to mobile version