Berkah Ramadhan dan Perantau yang Tidak Pulang

Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kita sedang diuji untuk keluar dari fitrahnya sebagai manusia. Pandemi Covid 19 memborbardir manusia dari segala upaya untuk mendekatkan diri pada ilahi. Mau tidak mau, kita harus siap menjalankan ibadah dengan pola baru, mulai dari menjaga jarak, memakai masker, mengurangi silaturahmi secara langsung, dan tantangan bagi perantau untuk tidak mudik pada bulan ramadhan.

Ada banyak sekali tantangan dan ujian yang harus kita hadapi di bulan ramadhan, mampukah kita mengatasi hal tersebut? Mental dan ego benar-benar dipertaruhkan. Ujian datang silih berganti, mendobrak akal dan upaya agar semakin kuat dalam menjalani kehidupan. Sampai tibalah bulan ramadhan, masa di mana kita memurnikan kembali akal dan jiwa kita akan tujuan hidup manusia yang sebenarnya.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, setelah lebaran tahun lalu saya tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri di rumah bersama keluarga. Alhamdulillah, tahun ini saya dapat merayakan hari raya bersama keluarga. Namun, ada hal yang harus saya korbankan yaitu meninggalkan pekerjaan yang sudah saya rintis di tempat perantauan dan memulai lagi membangun target kehidupan yang baru di tanah kelahiran. Terlepas dari ujian apapun yang kita hadapi, Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang benar-benar dinanti, tak menjamin bisa bertemu lagi dengannya di kemudian hari. Maka maksimalkanlah bulan ini untuk beribadah kepada ilahi.

Menjalankan ibadah puasa, tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi melatih mental dan ego kita. Untuk para perantau yang kali ini tidak bisa mudik dan merayakan libur lebaran bersama keluarga, berikut ini hal-hal yang bisa kita lakukan ketika merayakan hari raya di tanah perantauan.

1. Berkah Ramadhan dengan bersilaturahmi dengan Keluarga melalui Video Call

Cara ampuh yang bisa kita lakukan dalam melepas rasa rindu terhadap keluarga adalah dengan menghubungi mereka melalui video call. Teknologi sudah semakin canggih, kita dapat bertemu dengan orang lain tanpa terhalang tempat dan waktu. Setiap orang sudah memiliki smartphone yang bisa menjadi alat komunikasi satu sama lain. Saling bermaaf-maafan, dan menanyakan kabar masing-masing melalui gadget yang kita gunakan dapat menjadi pelepas rindu kita bersama keluarga.

2. Berkumpul dengan Teman Seperantauan yang Tidak Mudik

Cara ini juga bisa kita lakukan agar dapat menyibukkan diri dan sedikit lupa akan kesedihan karena tidak dapat mudik. Kemudian dengan bertemu teman-teman yang lainnya juga dapat menjadi wujud kita untuk saling menguatkan teman-teman yang tidak pulang. Saya biasanya akan berkumpul membuat kegiatan sederhana entah memasak bersama, atau sekedar berkumpul dan merayakan hari raya bersama.

3. Bersilaturahmi ke Saudara atau Teman di Tanah Rantauan

Berhubung tidak dapat pulang ke tanah kelahiran, maka hal yang bisa kita lakukan pada saat hari raya juga adalah dengan mengunjungi saudara atau teman kita yang ada di tanah perantauan. Dengan situasi pandemi saat ini, tentunya kita juga harus tetap memerhatikan protokol kesehatan. Berkumpul dengan saudara atau teman-teman yang ada di tanah perantauan setidaknya mampu menjadi obat rindu dan keluarga ke dua kita di tanah perantauan.

4. Terlibat dalam Kegiatan Hari Raya bersama Warga Setempat

Salah satu berkah ramadhan yang dapat kita lakukan adalah terlibat dengan kegiatan warga setempat. Contohnya adalah terlibat dalam panitia zakat, ikut membagikan zakat, gotong royong, takbiran bersama, dan kegiatan lainnya. Kegiatan ini bisa kita lakukan untuk mengisi waktu-waktu libur lebaran kita di Hari Raya.

5. Berkah Ramadhan dengan Rekreasi Wisata

Walaupun terdapat kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah, yaitu larangan mudik dalam jangka waktu tertentu, tetapi tidak berarti juga adanya larangan untuk berwisata ke destinasi wisata sesuai dengan lokasi masing-masing perantau. Tentunya jangan lupa untuk memperhatikan protokol kesehatan mulai dari menjaga jarak, memakai masker, dan menggunakan handsanitizer. Dengan berwisata dapat menjadi alternatif hiburan bagi kita yang tidak mudik.

6. Membuat Planning untuk Target Selanjutnya setelah Lebaran

Hal menarik lainnya yang bisa dilakukan adalah membuat planning untuk target-target yang ingin kamu capai selanjutnya. Banyak cara yang bisa kamu lakukan dalam membuat target-target hidupmu, bisa dengan membuat to do list sederhana atau catatan kecil untuk target-targetmu satu tahun ke depan.

Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah membuat target atau list di bulan ramadhan tahun depan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat islam, maka tentunya kita ingin memaksimalkan diri untuk beramal pada bulan tersebut. Maka hal yang sangat mudah untuk kita lakukan adalah dengan membuat target-target kita untuk satu tahun lamanya. Mulai dari target khatam Al-quran, target puasa sunnah, shalat sunnah, berinfaq dan target-target lainnya yang ingin kamu capai.

Intinya, Ramadhan adalah ajang untuk beramal dan berinstropeksi diri. Namun kita perlu juga untuk membuat planning yang matang agar ibadah kita dapat berjalan dengan sempurna. Tidak hanya haus dan lapar saja yang kita dapat, melainkan esensi ibadah puasa kita sebagai kewajiban dan wujud cinta kita kepada Allah SWT.

Lalu bagaimana kita dapat mewujudkan target tersebut?

Sumber: @ramadhanplanner

Kamu bisa membuat listmu sendiri di rumah, atau bisa membeli paket buku yang menarik, sehingga kamu dapat semakin bersemangat dalam menyelesaikan targetmu tersebut. Ada beberapa platform yang menyediakan book list seperti itu. Contohnya adalah book list dari @ramadhanplanner dari KMPRO, Akun tersebut menyediakan banyak ramadhan planner dengan motif yang cantik dan beragam. Jadi, kamu bisa langsung menulis target-targetmu di buku tersebut, sehingga membuatmu semakin termotivasi untuk menyelesaikan target-targetmu di bulan ramadhan selanjutnya.

Kesimpulan :

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan yang dinanti oleh Umat Islam di seluruh penjuru muka bumi. Bulan Ramadhan juga merupakan ladang amal bagi kita untuk beribadah dan bekal untuk di akhirat kelak. Bersamaan dengan hal tersebut, kita juga sedang menghadapi pandemi ini, banyak hal yang terjadi mulai dari tidak bolehnya mudik hingga banyaknya gelombang PHK akibat tidak mampunya perusahaan karena terdampak pandemi. Semoga saja pandemi ini bisa segera berlalu, dan kita dapat menjalani aktivitas seperti biasa kembali. Bagi perantau yang tidak mudik, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita selama libur lebaran. Kamu bisa memilih salah satu seperti yang sudah saya sampaikan di atas, ada saran lain? Mari berdiskusi di kolom komentar ya! Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, di mana pun kita berada, semoga kita dapat menjalankan ibadah dengan baik dan tidak menghilangkan esensi mulia dari Hari Raya Idul Fitri ini.

Baca juga : BIOGRAFI ULAMA NUSANTARA: KH. Ahmad Dahlan Semarang (1862-1911 M)

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

Satu tanggapan pada “Berkah Ramadhan dan Perantau yang Tidak Pulang”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version