Menulis Healing Terbaik bagi Penulis

Pada saat kita menginjak di bangku sekolah, menulis merupakan kegiatan yang dilakukan hanya sekedar menuangkan ide dan pikiran kita ke dalam sebuah tulisan. Pada fase ini kreativitas dan wawasan kita benar-benar diuji agar dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas. Ketika seseorang menulis tentunya terjadi proses menuangkan isi pikiran mereka ke dalam tulisan. Maka dapat dipastikan bahwa setiap orang akan menghasilkan tulisan yang berbeda sesuai dengan preferensi pengatahuan masing-masing. Maka sejauh mana pengetahuan mereka, maka sejauh itu pula hasil tulisan yang dihasilkan.

Membacalah sebelum Menulis

“Membaca” adalah kunci dari hasil tulisan yang berkualitas. Maka tak mungkin tulisan kita bernilai, jika tidak berisi informasi yang layak untuk dibaca khalayak. Maka cara memperbanyak pengetahuan tersebut adalah dengan cara membaca. Buku-buku fiksi ataupun nonfiksi memiliki nilai bacaan masing-masing. Pemilihan diksi dan leksikon juga tidak hampir sama. Maka ketika kita sering membaca buku di antara jenis tersebut maka tak jarang hasil tulisan kita tidak jauh dari buku-buku yang kita baca. Semakin banyak membaca, semakin berkualitas pula hasil tulisan. Tidak hanya memperbanyak pembendaharaan kosakata, tetapi juga pengetahuan akan sesuatu hal juga semakin meningkat.

Perbanyak Pengalaman, maka Terciptalah sebuah Cerita

Pengalaman hidup juga layak menjadi salah satu preferensi dalam mendapatkan hasil tulisan yang bagus. Banyak pengalaman kehidupan yang tak tertulis akan menjadi kisah yang berharga jika didokumentasikan ke dalam sebuah tulisan. Kisah sukses seseorang, pengalaman berharga ataupun kisah-kisah lainnya yang memiliki nilai juga layak untuk menjadi sebuah tulisan. Tentunya kembali lagi ke penguasaan kosakata yang dimiliki tiap penulis akan menambah ketersampaikannya sebuah pesan cerita tersebut. 

Menulis Healing Terbaik bagi Penulis

Saat ini menulis tidak hanya menjadi tempat para penulis hanya untuk sekedar menulis sepatah dua patah kata. Tetapi kegiatan menulis juga bisa menjadi sarana healing bagi penulis untuk mengungkapkan perasaan mereka. Meskipun memang pada dasarnya sama-sama menuangkan ide dan pikiran ke dalam sebuah tulisan. Namun, jika diiringi dengan perasaan dan pengalaman pribadi maka dapat menjadi healing terbaik bagi penulis.

Bagi saya pribadi yang tidak jago bertutur kata dengan baik dan tidak mampu menjelaskan sebuah persoalan dengan baik ke lawan berdialog. Maka dengan cara menulis adalah satu-satunya cara terbaik dalam mengungkapkan sebuah ide dan perasaan. Maka nilai menulis di sini sangat berarti bagi penulis untuk menyampaikan isi pikiran dan memulihkan emosional dari sang penulis.

Menulis menjadi sarana healing bagi mereka yang tidak mampu berbicara dan mampu menuangkannya ke dalam tulisan. Ketika mereka tak mampu menuangkan isi pikiran karena beban atau pengalaman traumatic yang pernah dirasakan, maka menulis menjadi sarana terbaik dalam menuangkan prihal tersebut. Perlahan tapi pasti, dengan menulis menjadikan kesehatan mental menjadi lebih baik.

Bagi saya pribadi, kegiatan menulis menjadi bentuk saya dalam mengabadikan diri. Walaupun raga tak ada, namun tulisan menjadi bukti sejarah tentang keberadaan saya di dunia ini. Meskipun kualitas tulisan yang tidak begitu baik, setidaknya dengan menulis menunjukkan eksistensi saya masih “ada” minimal untuk saya pribadi. Walaupun tidak harus tercetak dan tersemat namanya di surat kabar, setidaknya berada di blog pribadi sudah menjadi awalan yang baik dalam menulis. Jangan pernah berhenti menulis meskipun hanya sekedar mencurahkan ide dan perasaan, ataupun berbagi pengalaman dan healing terhadap hal-hal yang bersifat emosional.

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

Satu tanggapan pada “Menulis Healing Terbaik bagi Penulis”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version