Nasi Jinggo, Kuliner Murah Meriah di Bali

Nasi Jinggo merupakan salah satu kuliner yang sangat familiar bagi warga Kota Denpasar dan Bali pada umumnya. Nasi Jinggo adalah kuliner bali berupa nasi campur yang dibungkus dengan daun pisang atau kertas minyak dengan ukuran yang kecil. Bagi kamu yang tinggal di Denpasar, pasti akan sering menemui menu nasi Jinggo ini di setiap sudut jalan di Kota Denpasar. Tidak hanya rasanya yang enak, harganya juga sangat terjangkau. Berikut ini ulasan saya mengenai Nasi Jinggo.

Apa itu Nasi Jinggo Bali?

Sumber: detik.com

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya nasi jinggo adalah nasi bungkus yang biasa di jual di pagi hari di pinggir jalan. Ukurannya yang kecil ini cocok dibeli bagi para pekerja dan siswa sebagai menu sarapan di pagi hari. Terdapat beberapa jenis nasi jinggo misalnya seperti nasi kuning, nasi cumi, nasi ikan tongkol, nasi ayam dan berbagai jenis nasi jinggo lainnya. Dinamakan nasi jinggo memang karena porsi nasinya yang kecil dan murah meriah di kantong. Kamu dapat menemui pedagang nasi jinggo ini di stand-stand di pinggir jalan. Biasanya penjual nasi jinggo menjadi satu dengan pedagang jajanan-jananan di pinggir jalan atau juga biasanya menjual khusus menu nasi jinggo.

Kalau di Yogyakarta kita mengenal Nasi Jinggo ini dengan sebutan Sego Kucing, kita biasa menemui menu sego kucing ini di angkringan-angkringan di pinggir jalanan jogja. Dengan porsi yang kecil dan harga murah meriah juga membuat sego kucing ini menjadi makanan yang ramai diminati oleh masyarakat jogja. Kalau di Madiun kita juga mengenal nasi bungkus ini dengan sebutan nasi kere. Ternyata di setiap daerah juga memiliki istilah yang berbeda-beda ya. Kalau di daerahmu apa nih nama nasinya? tulis di komentar ya.

Harga Nasi Jinggo

Pada umumnya harga nasi jinggo ini beragam mulai dari Rp5000 per bungkus, Rp6000 sampai Rp7000 per bungkus. Dengan porsi yang berbeda-beda, bagi saya sendiri nasi jinggo sebagai menu sarapan sudah lebih dari cukup supaya perut tidak terlalu kenyang. Namun, bagi kamu yang masih kurang bisa membeli dua bungkus sekaligus.

Kamu dapat menemui nasi jinggo ini di beberapa titik di Kota Denpasar, biasanya di dekat pasar, lampu merah seperti di Sesetan. Kemudian di dekat area sekolah atau daerah perkantoran. Kamu juga bisa mencarinya di ruko-ruko supermarket. Menu nasi jinggo ini sangat mudah dicari di pagi hari, biasanya nasi jinggo memiliki berbagai varian menu dengan harga yang serba-serbi lima ribu.

Favoritnya Kaula Muda Nongkrong

Lambat laun nasi jinggo tidak dikenal sebagai menu sarapan yang dijual di pagi hari saja, kini banyak saya temui angkringan-angkringan di malam hari yang menjual menu nasi jinggo sebagai menu utamanya. Menariknya lagi angkringan nasi jinggo ini bermacam-macam mulai yang dari gelar karpet di pinggir jalan sampai mereka menghias angkringan mereka sehingga menjadi tempat yang menarik bagi kaula muda.

Biasanya untuk angkringan sendiri terdapat beberapa menu tambahan lainnya yang bisa kamu pesan di nasi jinggomu misalnya seperti sate telur puyuh, sate usus, aneka gorengan dan berbagai menu item lainnya. Maka tak sedikit kita temui banyak anak muda yang menjadikan angkringan nasi jinggo ini sebagai tempat nongkrong yang menarik.

Nah, bagi kamu yang tertarik mencoba nasi jinggo ini kamu bisa mencarinya sekitar jam 6 sampai jam 9 pagiya. Biasanya di atas jam tersebut pedagang nasi jinggo sudah tutup. Kalau di malam hari kamu bisa membeli nasi jinggo ini mulai dari jam 6 sore. Sampai saat ini nasi jinggo masih tetap memiliki banyak peminatnya karena tidak hanya rasanya yang enak, namun juga rasanya yang murah meriah.

Penulis: Muhammad Dzikrullah

Travel and Culinary Blogger, Copywriter, and Arabic Teacher.

Satu tanggapan pada “Nasi Jinggo, Kuliner Murah Meriah di Bali”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version